BOLASPORT.COM - Ketimpangan dinilai terjadi tatkala 18 klub tengah tampil pada turnamen Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022.
Hari ini, Rabu (14/12/2022) para kontestan sedang melangsungkan pertandingan ketiga di fase grup Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 yang digelar dengan format Piala Sudirman.
Dari tiga hari berjalannya turnamen ketimpangan sangat terlihat, di mana hasil pertandingan didominasi oleh beberapa tim saja.
Bahkan beberapa tim berhasil memenangkan pertandingan dengan skor telak 5-0, skor tersebut didapatkan oleh tim-tim unggulan dari Pulau Jawa seperti PB Djarum Kudus atau Klub Jaya Raya Jakarta.
Menyikapi ketimpangan yang begitu terasa, muncul usulan agar kedepannya ada pembagian divisi dalam kejurnas antarklub.
Dengan adanya divisi tersebut nantinya diharapkan persaingan jauh lebih sengit dan kompetitif.
Usulan tersebut salah satunya datang dari pemain klub Tunas Jaya Kasturi Jambi, Enzelica Sutanto.
"Ke depan kalau bisa, format kejurnas antarklub ini bisa dibuat adanya pembagian divisi," ucap Enzelica Sutanto dikutip BolaSport.com dari rilis resmi PBSI.
"Sebab, kalau kami harus bersaing dengan klub-klub di Jawa, pasti hasilnya akan kalah telak."
Baca Juga: Masih Ada Marcus/Kevin, 5 Wakil Indonesia yang Akan Memulai 2023 sebagai Unggulan
"Maklum, dari segi materi pemain, kemampuan, dan kompetisi, kami di luar Jawa begitu terbatas."
Usulan serupa juga disampaikan langsung oleh ofisial dari klub Semen Baturaja Palembang, Zul Ilman.
Menurutnya saat ini pembinaan dan kompetisi bulu tangkis di luar Jawa masih belum setara dengan di Jawa.
Akibatnya ketika sama-sama turun bertanding, seperti di Kejurnas Antarklub PBSI 2022 klub-klub dari luar Jawa sangat jauh tertinggal.
"Kalau diadu, pasti kami kalah. Klub-klub di luar Jawa kalah kompetitif dengan klub di Jawa," ucap Zul Ilman.
"Karenanya, ide pembagian divisi pada kejurnas antarklub bisa dicoba lagi."
"Ini agar klub-klub di luar Jawa bisa bersaing dan unjuk kemampuan dengan klub yang kemampuannya setara. Dan ini pasti jauh akan lebih seru kompetisinya."
Dengan adanya pembagian divisi para pemain berharap bisa bersaing dengan pemain yang berada di level yang sama.
Hal tersebut disampaikan oleh Kimisha Pretty Arista, salah satu pemain ganda campuran asal klub Banda Baru Batam.
Baca Juga: Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 - Sudah Lama Absen Dejan/Gloria Ingin Raih Gelar
Tidak heran jika para pemain dari luar jawa mengusulkan hal tersebut, pasalnya klub-klub di Jawa diisi oleh para pemain yang sudah malang melintang di kancah internasional.
Contohnya saja PB Djarum kudus yang menurunkan Febby Valencia Dwijayanti Gani dan Melati Daeva Oktaviani pada pertandingan pertama.
"Pasti lebih seru kalau pemain asal klub luar Jawa bertanding dengan klub yang setara kemampuannya. Kami yakin masih bisa bersaing karena kemampuannya relatif sama atau tidak beda jauh," ucap Arista.
Meski begitu, Arista mengatakan dengan format sekarang sisi positifnya bisa menjajal pemain yang sudah berkelas.
"Kalau dengan format yang sekarang, meski hasilnya tetap kalah, saya bisa menjajal kekuatan pemain-pemain klub asal Pulau Jawa yang kualitasnya rata-rata di atas kami," ucap Arista.
Sedangkan bagi Muzammil Elya Tantri, pemain asal klub Pupuk Kaltim Bontang, dirinya lebih senang dengan format tanpa pembagian divisi seperti sekarang.
"Dengan format seperti ini, saya bisa bersaing. Meski kalah, setidaknya saya bisa mengukur sampai di mana kekuatan saya," ucap Tantri.
Baca Juga: Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 - Praveen Jordan Belum Comeback, Melati Main Ganda Putri
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar