Kegagalan Rossi ini di satu sisi menegaskan legasi rivalnya, Casey Stoner, sebagai salah satu pembalap jempolan yang pernah ada pada MotoGP.
Stoner masih menjadi satu-satunya pembalap yang menaklukkan predikat Ducati sebagai motor sulit dengan menjadi juara bersamanya pada 2007.
Rekor Stoner baru terpecahkan 15 tahun kemudian, yaitu pada MotoGP 2022 melalui Francesco Bagnaia, pembalap akademi besutan Rossi.
Wajah Ducati sekarang tak sesuram semasa zaman Rossi. Saat ini hampir semua pembalap Ducati mampu tampil kompetitif.
Dari delapan pembalap bermotor Ducati yang tampil pada MotoGP musim 2022, enam di antaranya berhasil mengemas hasil podium.
Malahan selalu ada pembalap Ducati di tangga podium dalam 26 balapan terakhir di MotoGP. Dengan persaingan yang sangat ketat, ini bukan rekor sembarangan.
Pembalap penguji Ducati, Michelle Pirro, mencoba menjelaskan perbedaan antara motor Desmosedici sekarang dengan era Rossi.
"Saat saya mengujinya, saya tahu kenapa Valentino gagal dengan tujuannya untuk bisa bersaing bersama Ducati," ujar Pirro, dilansir dari GPOne.
"Ducati saat itu adalah motor yang bisa membuat kita tidak tahu apakah kita akan keluar saat masuk ke tikungan."
Baca Juga: Kata Bagnaia, Jangan Remehken Sang Juara Mandalika Oliveira pada MotoGP 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar