"Ban depannya tidak memberikan kita kepercayaan diri, dan pembalap normal, dalam arti yang mengandalkan ban depan seperti Rossi atau Jorge Lorenzo, akan kesulitan."
"Sementara Stoner menggunakan ban belakang karena dia datang dari (disiplin) dirt track."
"Valentino tidak bisa membuat perbedaan karena kita harus mengendarainya di luar insting tetapi kita akan terjatuh jika terlalu berlebihan."
"Jadi kita mengambil setengah langkah maju dan dua langkah mundur. Ketika pembalap kurang percaya diri, habis sudah, sulit situasinya."
Pirro ikut berperan dalam pengembangan motor Desmosedici hingga dipandang sebagai motor terbaik di MotoGP saat ini.
Dianggap sebagai salah satu test rider terbaik, pemenang lomba grand prix ini telah menjadi anggota tetap tim pengujian Ducati sejak 2013.
"Tidak mudah mengukur sensasi seorang pembalap, kita tidak bisa melihatnya dengan data, meningkatkannya adalah kerja sama tim," paparnya.
"Valentino datang di waktu terburuk, tetapi Pecco (Bagnaia), pembalap Italia lainnya, kemudian berhasil melakukannya."
Baca Juga: Argentina Juara Piala Dunia, Pembalap MotoGP Ramai-ramai Kirim Ucapan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar