Fadia juga terus menggali pengalaman dari Apriyani yang merupakan seniornya. Menurut Fadia, cara itu dilakukan agar dirinya tak terlalu terbebani menanggung target kemenangan, yang bisa mengganggu fokus permainan.
"Sempat ngobrol dengan Kak Apri, ya sudah kami main tanpa beban saja. Maksudnya, seperti tidak usah harus menang. Kalau maunya harus menang malah tidak maksimal. Jadi ya main dengan apa yang kami punya," ujarnya Fadia menjelaskan.
Berlaga di World Tour Finals untuk pertama kalinya memberikan pengalaman berharga bagi Fadia.
Fadia bertekad untuk meningkatkan gaya permainannya untuk menghadapi persaingan yang lebih sengit pada tahun depan.
Fadia memprediksi tingkat persaingan akan semakin sengit karena banyak ganda putri dunia yang naik peringkat dan menambah skill.
"Memang diminta untuk mengimbangi, karena alasannya untuk bermain pada top level ganda putri memang tidak mudah," ucap Fadia.
"Kita tidak bisa mematikan lawan dengan satu atau dua pukulan, jadi harus benar-benar siap fisik, mental, dan kompak," ujar Fadia.
Baca Juga: Tugas Pertama Nova Widianto dari Rexy Mainaky sebagai Pelatih Ganda Campuran Malaysia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Antara.com |
Komentar