Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Pemain Paling Dikritik, Siti Fadia Bertekad Tingkatkan Permainan

By Wahid Fahrur Annas - Minggu, 25 Desember 2022 | 16:30 WIB
Aksi pasangan ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Apriyani Rahayu, saat menghadapi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari China pada pertandingan babak penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr Arena, Thailand, 9 Desember 2022.
PBSI
Aksi pasangan ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Apriyani Rahayu, saat menghadapi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dari China pada pertandingan babak penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2022 di Nimibutr Arena, Thailand, 9 Desember 2022.

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti, bertekad untuk meningkatkan gaya permainannya usai mendapatkan kritikan karena dinilai mulai monoton.

Siti Fadia Silva Ramadhanti dan pasangannya, Apriyani Rahayu, belum mampu mendapatkan hasil yang diharapkan pada penampilannya di ajang BWF World Tour Finals 2022.

Apriyani/Fadia harus tersingkir pada fase grup walau mampu menunjukan performa yang cukup menjajikan usai meraih kemenangan pada pertandingan pertama atas wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.

Asa Apriyani/Fadia lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 2022 sebenarnya terbuka lebar saat melakoni pertandingan kedua menghadapi wakil China, Zhang Shu Xian/Zheng Yu.

Apalagi, Apriyani/Fadia memiliki rekor tiga kemenangan atas ganda putri China sebelum pertandingan tersebut.

Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Harus Kalahkan Stres dan Tekanan untuk Bisa Mendominasi

Namun, juara Malaysia Open itu gagal memanfaatkan tersebut dan harus kalah lewat skor 14-21, 19-21.

Pada pertandingan terakhir fase grup, Apriyani/Fadia begitu kesulitan meladeni pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, hingga berujung dengan kekalahan lewat skor 16-21, 16-21.

Penampilan Apriyani/Fadia kemudian menjadi sorotan oleh Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky, yang menilai pola permainan mereka mudah terbaca lawan.

"Pola permainan Apriyani/Fadia sudah mulai terbaca lawan," ucap Rionny Mainaky, dilansir BolaSport.com dari laman resmi PBSI.

"Jadi, harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton, defense-nya juga diperkuat," tuturnya menambahkan.

Lebih lanjut, Riony juga memiliki catatan khusus untuk Siti Fadia Silva Ramadhanti yang dinilai belum memiliki ketahanan yang mumpuni untuk reli panjang.

Dengan ketahanan yang mumpuni, Fadia diharapkan bisa mengimbangi permainan Apriyani seperti saat Apriyani bisa mengimbangi pasangan lamanya Greysia Polii.

"Terutama Fadia harus memiliki daya tahan untuk main lama, main reli-reli." ucap Riony Mainaky menjelaskan.

"Dulu Apriyani bisa mengimbangi Greysia (Polii) main seperti itu, sekarang Fadia harus imbangi Apriyani," tuturnya menambahkan.

Dengan itu, Fadia hanya ingin mencari penilaian positif dari hasil turnamen akhir tahun tersebut.

Fadia juga ingin mengambil pengalaman dari berbagai turnamen 2022 akan menjadi bahan evaluasi untuk mencari strategi anyar agar tidak mudah terbaca lawan.

"Harus menyiapkan pola permainan yang berbeda karena setiap musuh sudah sama-sama tahu," kata Fadia dikutip BolaSport.com dari Antara.

"Saya sudah tahu pola (ganda putri) Malaysia, China, atau Korea. Mereka juga sudah tahu pola saya, jadi harus lebih pintar saja di lapangan," tutur Fadia.

Baca Juga: Tampil Mengecewakan pada BWF World Tour Finals 2022, Apriyani/Fadia Petik Hikmahnya

Fadia juga terus menggali pengalaman dari Apriyani yang merupakan seniornya. Menurut Fadia, cara itu dilakukan agar dirinya tak terlalu terbebani menanggung target kemenangan, yang bisa mengganggu fokus permainan.

"Sempat ngobrol dengan Kak Apri, ya sudah kami main tanpa beban saja. Maksudnya, seperti tidak usah harus menang. Kalau maunya harus menang malah tidak maksimal. Jadi ya main dengan apa yang kami punya," ujarnya Fadia menjelaskan.

Berlaga di World Tour Finals untuk pertama kalinya memberikan pengalaman berharga bagi Fadia.

Fadia bertekad untuk meningkatkan gaya permainannya untuk menghadapi persaingan yang lebih sengit pada tahun depan.

Fadia memprediksi tingkat persaingan akan semakin sengit karena banyak ganda putri dunia yang naik peringkat dan menambah skill.

"Memang diminta untuk mengimbangi, karena alasannya untuk bermain pada top level ganda putri memang tidak mudah," ucap Fadia.

"Kita tidak bisa mematikan lawan dengan satu atau dua pukulan, jadi harus benar-benar siap fisik, mental, dan kompak," ujar Fadia.

Baca Juga: Tugas Pertama Nova Widianto dari Rexy Mainaky sebagai Pelatih Ganda Campuran Malaysia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Antara.com
REKOMENDASI HARI INI

Eks Pelatih Axelsen dan Antonsen Langsung Bidik Emas Pertama untuk Malaysia pada Olimpiade Los Angeles 2028

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136