Sang ujung tombak malah tidak bisa banyak terlibat karena masalah penglihatan yang kambuh karena kecelakaan saat latihan memaksanya melewatkan tes pada akhir tahun.
Saat Marquez memulai musim dengan kondisi buta, pembalap lainnya masih mengalami kesulitan besar dengan motor anyar.
Upaya perbaikan yang terus dihadirkan berakhir kontra-produktif ketika Pol Espargaro dkk. justru kehilangan sensasi bagus karena berulang kali "dibanting" si kuda besi.
Lagi-lagi hanya Marquez yang mampu konsisten bersaing di barisan depan.
Marquez menjadi pembalap Honda terbaik di klasemen akhir walau melewatkan delapan seri karena cedera dan operasi terkini pada lengan kanannya.
Si Semut dari Cervera ikut-ikutan gerah. Kalimat bernada mengancam meluncur dari mulutnya setelah menyelesaikan tes pasca-musim di Valencia pada November lalu.
Juara dunia delapan kali ini dengan tegas menyebut Honda tidak bisa menjadi juara jika tidak membenahi motor mereka.
Frustrasinya Marquez bisa dimaklumi mengingat kesempatannya untuk menambah koleksi gelar makin terbatas.
Pada 17 Februari mendatang sosok yang pernah dijuluki The Baby Alien akan berusia 30 tahun.
Baca Juga: V4 atau Inline 4, Yamaha Pertahankan Filosofi meski Beda Sendiri pada MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar