Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP 2023: Misi Anti-gagal Pulihkan Quartararo dan Marquez yang Hilang Harapan

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 3 Januari 2023 | 07:00 WIB
Marc Marquez (Repsol Honda) dan Fabio Quartararo (Yamaha) beradu cepat pada MotoGP Aragon 2022, Minggu (19/9/2022)
MOTOGP.COM
Marc Marquez (Repsol Honda) dan Fabio Quartararo (Yamaha) beradu cepat pada MotoGP Aragon 2022, Minggu (19/9/2022)

BOLASPORT.COM - Dinamika antara pembalap dan motor pada MotoGP menjadi lebih krusial. Alhasil, rasa frustrasi bisa dimaklumi saat si kuda besi tak sesuai ekspektasi, lebih-lebih dari mereka yang punya ambisi tinggi.

"Perfect Combination" atau "Kombinasi yang Sempurna" menjadi jargon yang dipilih Ducati untuk merayakan keberhasilan mereka memutus paceklik gelar.

Pada MotoGP 2022 Francesco Bagnaia dan Ducati seolah mengalahkan kemustahilan ketika berhasil bangkit dari ketertinggalan poin besar.

Bagnaia berhasil membalikkan ketertinggalan 91 poin dari rival terbesar, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), untuk menjadi juara dunia.

Kebangkitan Bagnaia menjadi sejarah. Sebelumnya belum pernah ada pembalap yang mampu melakukannya, apalagi setelah lima kali gagal finis dalam semusim.

Keberhasilan Ducati dalam menghadirkan motor yang kompetitif menutup celah dari performa Bagnaia yang luar biasa cepat tetapi terlalu sering terjatuh saat lomba.

Tujuh pembalap motor Desmosedici lainnya mampu menahan laju poin rival dengan selalu ikut meramaikan persaingan untuk posisi tiga besar saat kualifikasi dan lomba.

Kombinasi Ducati dan Bagnaia menjadi jawaban atas one man show yang diperagakan Marc Marquez di Honda dan, baru-baru ini, Quartararo di Yamaha.

Kegagalan pahit pada tahun lalu telah memengaruhi keyakinan Fabio Quartararo dan Marc Marquez terhadap tim masing-masing.

Baca Juga: Buka-bukaan Bos Yamaha, Kegagalan Quartararo karena Trauma Tim dan Main Aman

Quartararo misalnya, tertinggalnya motor Yamaha M1 dalam urusan dapur pacu telah menjadi keluh kesah yang tidak terjawab dalam dua tahun terakhir.

Jarak yang terlalu besar dalam top speed dan akselerasi menyebabkan si pembalap Prancis kesulitan dalam aksi salip-menyalip.

Kegagalan El Diablo mempertahankan gelar tidak terlepas dari tren minor ketika dia cuma finis tiga besar dua kali, tanpa kemenangan, dalam 10 balapan terakhir.

Wajah Quartararo makin merah ketika mendapati bahwa calon motor baru yang dicobanya saat tes pasca-musim tidak bekerja sesuai dengan harapannya.

Potensi peningkatan top speed yang menghidupkan kembali asa dalam tes sebelumnya seolah tinggal mitos karena tidak terlihat.

Kode keras agar Yamaha serius berbenah sampai dibagikan Quartararo ke publik melalui kicauan di akun Twitternya pada November lalu.

"Kemarin kami menjalani tes yang sulit tetapi ada jeda musim dingin yang panjang dan semoga YAMAHA akan bekerja keras!!!" tulisnya.

Situasi yang tidak jauh berbeda dialami Marc Marquez di Repsol Honda.

Honda sudah kehilangan arah saat berusaha membuat motor mereka ramah untuk pembalap selain Marquez tetapi tanpa masukan dari Marquez.

Baca Juga: Super Marc Juga Manusia: Saat Marquez Pertimbangkan Pensiun dari MotoGP

Sang ujung tombak malah tidak bisa banyak terlibat karena masalah penglihatan yang kambuh karena kecelakaan saat latihan memaksanya melewatkan tes pada akhir tahun.

Saat Marquez memulai musim dengan kondisi buta, pembalap lainnya masih mengalami kesulitan besar dengan motor anyar.

Upaya perbaikan yang terus dihadirkan berakhir kontra-produktif ketika Pol Espargaro dkk. justru kehilangan sensasi bagus karena berulang kali "dibanting" si kuda besi.

Lagi-lagi hanya Marquez yang mampu konsisten bersaing di barisan depan.

Marquez menjadi pembalap Honda terbaik di klasemen akhir walau melewatkan delapan seri karena cedera dan operasi terkini pada lengan kanannya.

Si Semut dari Cervera ikut-ikutan gerah. Kalimat bernada mengancam meluncur dari mulutnya setelah menyelesaikan tes pasca-musim di Valencia pada November lalu.

Juara dunia delapan kali ini dengan tegas menyebut Honda tidak bisa menjadi juara jika tidak membenahi motor mereka.

Frustrasinya Marquez bisa dimaklumi mengingat kesempatannya untuk menambah koleksi gelar makin terbatas.

Pada 17 Februari mendatang sosok yang pernah dijuluki The Baby Alien akan berusia 30 tahun.

Baca Juga: V4 atau Inline 4, Yamaha Pertahankan Filosofi meski Beda Sendiri pada MotoGP

Sebagai gambaran, pembalap tertua yang menjadi juara selama era MotoGP adalah Valentino Rossi pada usia 30 tahun.

Selain itu aura tahan banting yang dahulu dimiliki Marquez memudar menyusul badai cedera yang menderanya dalam tiga musim terakhir.

Selama ini keberanian Marquez untuk mengambil risikolah yang mampu membawa Honda melaju melebih batas kemampuan.

Melewatkan lomba akan lebih merugikan pada MotoGP 2023 karena penambahan sprint race yang memperebutkan setengah poin kejuaraan pada setiap seri.

"Mimpi saya adalah bertahan di Honda, tetapi mimpi saya yang lebih besar adalah menjadi juara," ujar Marquez memperingatkan, dilansir dari Motorsport.

Yamaha dan Honda pantang gagal pada tahun 2023 kalau ingin menahan pembalap andalan mereka ini.

Kontrak Marquez dan Quartararo akan berakhir pada 2024. Hasil kurang memuaskan lain akan membuat mereka berpikir dua kali untuk bertahan lebih lama.

Sosok senior di paddock MotoGP, Livio Suppo, melihat pencapaian Marquez dan Quartararo akan sangat ditentukan oleh pengembangan di dalam tim mereka.

Suppo sendiri melihat bagaimana krisis yang sedang berlangsung telah memengaruhi relasi bagus keduanya dengan tim.

Baca Juga: Jadwal Sementara MotoGP 2023 - 2 Negara Baru Jadi Tuan Rumah, Seri Ke-16 di Indonesia

"Fabio dan Marc adalah dua di antara para pembalap terkuat," ujar pria yang pernah mengepalai tim Ducati, Honda, dan Suzuki ini, kepada Mowmag.

"Akan tetapi di atas kertas mereka harus bergumul dengan motor mereka dan untuk kejuaraan dunia hal ini sedikit menyedihkan."

"Mengenai Quartararo, saya tidak ingin dia mencapai titik di mana dia berhenti untuk percaya, dia sudah menutupinya selama bertahun-tahun."

"Sedangkan saya pikir Marc sedikit kehilangan keyakinan terhadap Honda, setidaknya itu yang terlihat dari pernyataannya dan fakta bahwa dia mengakhiri tes begitu cepat di Valencia."

"Sangat sulit untuk melihat siapa yang akan lebih kompetitif di antara mereka."

"Ini akan sangat tergantung dengan seberapa besar peningkatan yang bisa dibuat departemen balap masing-masing tim terhadap motornya," tandasnya.

Yamaha dan Honda berpacu dengan waktu untuk mengembalikan kepercayaan diri pembalap andalan mereka sebelum kejuaraan dimulai.

Kini hanya tersisa 1 bulan sebelum tes pramusim MotoGP berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 10-12 Februari mendatang.

Baca Juga: Demi Fabio Quartararo, Yamaha Bakal Kerja Rodi Tingkatkan YZR-M1

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : Berbagai sumber
REKOMENDASI HARI INI

2 Klub Liga Top Eropa Incar Kevin Diks, Salah Satunya Tim Milik Orang Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136