Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengakuan Marc Marquez yang Pernah Ter-bully oleh Valentino Rossi

By Agung Kurniawan - Jumat, 10 Februari 2023 | 15:45 WIB
Pemenang balapan, Marc Marquez (Repsol Honda/kiri), dan runner-up, Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha),  merayakan hasil mereka di podium setelah MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, 31 Maret 2019.
JUAN MABROMATA/AFP
Pemenang balapan, Marc Marquez (Repsol Honda/kiri), dan runner-up, Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha), merayakan hasil mereka di podium setelah MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, 31 Maret 2019.

BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, kembali membuka kenangan akan panasnya rivalitas dengan Valentino Rossi pada musim 2015.

MotoGP 2015 menjadi salah satu musim yang sulit dilupakan oleh Marc Marquez yang kala itu memiliki persaingan panas dengan Valentino Rossi.

Tidak hanya di dalam, tensi panas antar kedua pembalap tersebut merembet hingga ke luar lintasan.

Marquez sendiri sejatinya bukanlah rival utama The Doctor dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2015.

Justru, rival utama Rossi musim itu adalah rekan setimnya sendiri di Yamaha yakni Jorge Lorenzo.

Kendati demikian, hadirnya Baby Alien di tengah-tengah rivalitas dua pembalap pabrikan Iwata, Jepang itu menambah panas suasa.

Puncaknya terjadi pada GP Malaysia 2015, di mana pembalap asal Spanyol itu crash usai bersinggungan dengan Rossi.

Tak ayal, juara dunia sembilan kali itu harus mendapatkan sanksi atas insiden yang dikenal dengan sebutan Sepang Clash tersebut.

Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP Sepang - Martin Tercepat Hingga Tengah Hari, Top Speed Quartararo Terpaut Tipis dari Ducati

Dari kiri: Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi di atas podium setelah balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei 2015. Ketiga pembalap menjadi aktor dari musim yang menyajikan kompetisi paling dramatis dalam sejarah MotoGP.
MOTOGP.COM
Dari kiri: Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi di atas podium setelah balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei 2015. Ketiga pembalap menjadi aktor dari musim yang menyajikan kompetisi paling dramatis dalam sejarah MotoGP.

Sanksi yang didapat Rossi adalah dia harus start dari posisi paling belakang pada seri terakhir di Valencia, Spanyol.

Atas hal itulah, pria asal Italia tersebut harus menyerah dalam mendapatkan gelar juara dunia ke-10.

Di sisi lain, Marquez merasa bahwa kegagalan Rossi menjadi juara dunia pada musim itu bukanlah berasal dari dirinya.

Menurut pemilik nomor 93 tersebut, Rossi sudah tidak memiliki kecepatan yang mumpuni sehingga dia harus mencari kambing hitam.

"Orang sering tanya apa yang akan saya ubah soal 2015," kata Marc Marquez.

"Saya rasa apa yang ingin saya ubah adalah cara Rossi mengakhiri musim tersebut, dia bukan yang tercepat di trek."

"Jadi dia mencoba mencampuradukkan segalanya untuk melihat apa yang bisa dia raih," imbuhnya.

Lebih lanjut, Marquez tak segan mengakui bahwa dirinya kehilangan rasa respek kepada Rossi usai sesi konferensi pers GP Malaysia.

Peraih delapan gelar juara dunia tersebut merasa 'terbully' atau diserang secara terbuka oleh pengakuan Rossi.

Pria yang telah dinobatkan sebagai legenda MotoGP itu menuding Marquez telah bermain-main dengannya.

Rossi mendadak menuduh Marquez bermain-main pada GP Australia sepekan sebelumnya dan sengaja membantu Jorge Lorenzo untuk meraih gelar dunia.

"Saya rasa demikian, saya berusia 22 tahun kala itu, dia lebih tua 10 tahun atau lebih dan dia salah satu yang paling berpengalaman," ucap Marquez.

"Masalahnya adalah ketika konferensi pers di Malaysia dan di sana dia menyerang saya secara terbuka," imbuhnya, dilansir dari Motosan.

Bagi Marquez, tindakan yang dilakukan Rossi pada sesi konferensi pers GP Malaysia merupakan tindakan tidak sopan.

Rider berusia 29 tahun tersebut tidak bisa berkata-kata dan bereaksi terhadap tudingan Rossi yang menurutnya sudah masuk ranah intimidasi.

"Bagi saya ini tidak sopan, saya tidak bereaksi, saya terkejut," kata Marquez menjelaskan.

"Saya tak tahu bagaimana harus bereaksi, saya pikir itu adalah tindakan intimidasi," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Penantian Sudah Berakhir, Pembalap Akhirnya Kembali Mengaspal Jelang MotoGP 2023

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : Motosan.es
REKOMENDASI HARI INI

Kata-kata Robert Lewandowski Usai Gabung Geng Elite Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di Liga Champions

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136