Ratusan penonton di tribune yang terdiam akhirnya berteriak. Mereka merayakan kesuksesan Angga keluar dari lubang jarum.
Berbicara kepada BolaSport.com dan awak media lainnya setelah laga, Angga mengaku frustrasi saat pertandingan.
Angga tidak mengira Deni Daffa memiliki tenaga yang besar. Usia yang lebih muda dipandang Angga sebagai alasan lawan tampil lebih agresif saat laga.
Ketika dipukul hingga terjatuh pada ronde keempat Angga menyebut dirinya berada dalam mode pesawat. Hanya insting bertahan hidup yang membuatnya menolak untuk menyerah.
"Sebenarnya saya tadi itu seperti mode pesawat, jadi saya mengalir saja lah. Saya nggak tahu apa yang terjadi yang penting dia mukul, saya balas," terangnya.
"Saya bertahan hidup saja. Survival."
Bagi Angga, kemenangan ini memulihkan kepercayaan dirinya. Mental petarung berusia 34 tahun ini sempat jatuh karena tiga kekalahan beruntun yang dialami sebelumnya.
Rentetan hasil minor membuat kemampuan Angga diragukan meski masih menguasai kelas ringan One Pride MMA sejak mengalahkan kampiun sebelumnya, Jeka Saragih, pada 2020.
Ya, Angga merupakan 1 dari 3 petarung yang pernah mengalahkan sosok yang baru saja mendapatkan kontrak pertarungan dari ajang MMA terbesar di dunia, UFC.
Baca Juga: Gelagat Biasa Eko Roni Saputra Tantang Ranking 3 Kelas Terbang ONE Championship
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar