"Saya tidak tahu apakah dia bisa mengalahkan Marquez, mungkin tidak, tapi harus dikatakan bahwa Marquez selalu bilang Iannone adalah satu-satunya pembalap yang ditakutinya."
"Dalam duel jarak dekat di Moto2, dia mengalahkannya beberapa kali."
Dalam wawancara terpisah dengan Men on Wheels pada Januari lalu, Pernat masih meyakini bakat Iannone masih ada kendati menepi dari lintasan selama empat musim.
Pernat membeberkan Iannone selalu berlatih keras dan tidak meninggalkan dunia balap motor kendati mendapat sanksi berat.
Pernat yakin Iannone akan mendapatkan tawaran untuk berlomba lagi, entah di MotoGP atau di World Superbike.
Juga soal fakta Iannone akan berusia 35 tahun saat hukumannya terakhir, Pernat mengambil penampilan kompetitif Valentino Rossi di usia senja sebagai pembelaan.
"The Doctor, kita mungkin sudah lupa, hampir memenangkan MotoGP pada usia 36 tahun," ujar pria yang juga menaungi pembalap Ducati, Enea Bastianini ini.
Ambisi Iannone untuk kembali ke kompetisi tampaknya terinspirasi dari keberhasilan Marc Marquez bangkit dari keterpurukan.
Pada 2020 keduanya sama-sama mengalami nasib naas.
Baca Juga: Marc Marquez Tak Perlu Mencak-mencak Tunggu Kemajuan Honda untuk MotoGP 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Mowmag.com |
Komentar