BOLASPORT.COM - Yamaha tak ingin berlama-lama hanya mengandalkan tim pabrikan. Mereka kini mencari semua kemungkinan untuk MotoGP 2024 dan VR46 adalah salah opsi yang ideal.
MotoGP 2023 akan menjadi musim pertama bagi Yamaha ketika mereka berlomba tanpa tim satelit sejak 1999.
Yamaha ditinggalkan RNF (sebelumnya bernama Petronas SRT) yang hengkang ke Aprilia karena tawaran yang lebih menjanjikan.
Tantangan Yamaha sebagai tim tunggal terlihat saat Tes Pramusim MotoGP terkini pada 10-12 Februari di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Pasukan pembalap penguji yang dimotori Cal Crutchlow harus "kerja rodi" ketika kembali tampil walau beberapa hari sebelumnya sudah turun di Tes Shakedown.
Meski demikian, Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, membantah bahwa minimnya skuad akan mengganggu pengembangan motor YZR-M1.
Seperti dikutip dari Speedweek, Jarvis berargumen bahwa kesulitan Yamaha justru akan dirasakan pada akhir pekan lomba.
Musim ini tekanan besar bakal dirasakan tim dan pembalap sejak hari Jumat.
Pengurangan jatah latihan bebas karena sprint membuat pembalap harus memperjuangkan tempat di kualifikasi 2 (Q2) dalam dua sesi latihan pertama.
Baca Juga: Hasil Tes MotoGP Fabio Quartararo Bisa Mengecoh, Ducati Tetap Was-was
Masalah akan makin pelik bagi Yamaha ketika cuaca buruk mengganggu sehingga makin mengurangi waktu persiapan menuju lomba.
"Maka kompetitor kami dari Italia yang punya data dari delapan pembalap akan mencoba hal-hal berbeda dan menguji kompon ban berbeda," terangnya merujuk Ducati.
"Jadi tentunya kami akan memiliki kerugian. Itulah opini saya, kerugiannya bukan di pengembangan tetapi saat balapan."
Lin membeberkan Yamaha sudah mendiskusikan tantangan ini saat Tes MotoGP Sepang kemarin.
Yamaha rencananya akan segera melakukan pendekatan terhadap tim-tim independen di MotoGP untuk ditarik sebagai tim satelit.
Ini bukan pekerjaan mudah karena hampir semua tim sudah punya ikatan dengan pabrikan lainnya.
Tim-tim satelit yang loyal seperti LCR (Honda) atau Pramac (Ducati) diyakini tidak akan beranjak selain kontrak mereka masih berlaku tahun depan.
Hanya Gresini yang kontraknya habis tahun ini. Namun, tim yang didukung banyak jenama asal Indonesia digadang-gadang akan tetap bertahan di Ducati.
Opsi yang ideal tentunya VR46 karena relasi antara Yamaha dan empunya tim yaitu Valentino Rossi walau dengan satu catatan.
Baca Juga: Sudah Selesai 'Rahasia-rahasiaan', Tim Valentino Rossi Umumkan Tanggal Rilis Tim untuk MotoGP 2023
"Tentunya ada banyak diskusi dengan VR46," ungkap Jarvis.
"Kami memiliki kerja sama erat dengan mereka, mereka menjalankan tim Master Camp kami di Moto2."
"Lalu kami punya relasi yang sangat kuat dengan Valentino, dia berlomba untuk tim pabrikan Yamaha di MotoGP selama 16 tahun."
"Logika mengatakan bahwa ini adalah jalan yang harus kami ambil."
"Valentino memiliki dua pembalap yang jelas menjanjikan dalam diri Marco Bezzecchi dan Luca Marini."
"Dan kami mendukung Akademi Pembalap VR46 dengan menyediakan motor-motor Yamaha."
"Ini pilihan yang sangat masuk akal tetapi mereka punya kontrak bersama Ducati sampai 2024."
Satu kondisi yang bisa membantu Yamaha barangkali adalah bagaimana ada tekanan kepada Ducati karena mendominasi susunan pembalap di MotoGP.
Ducati kini memasok delapan pembalap yang tersebar ke empat tim, termasuk tim pabrikan mereka.
Baca Juga: Disudutkan Gara-gara Pertahankan Franco Morbidelli, Bos Yamaha Pasang Badan
Sementara pabrikan lain, kecuali Yamaha, bermaterikan empat pembalap dengan komposisi 2 pembalap tim pabrikan dan 2 pembalap tim satelit.
Adapun yang bisa dilakukan Yamaha saat ini adalah meyakinkan tim lain bahwa mereka memiliki motor yang kompetitif.
Reputasi Yamaha sedikit tercoreng karena tahun lalu hanya Fabio Quartararo seorang yang rutin bersaing di posisi depan.
Kepala Tim VR46, Alessio "Uccio" Salucci, telah menegaskan bahwa timnya tetap mengutamakan dukukan teknis bagi pembalap mereka.
"Tentunya kami akan menghomati kesepakatan (dengan Ducati)," ujarnya saat VR46 disebut akan menjadi tim satelit Yamaha pada 2024, dikutip dari GPOne.
"Kita lihat nanti pada 2025 apakah kami akan lanjut atau tidak."
"Seperti yang selalu saya bilang, hal terpenting buat kami adalah memiliki motor yang kompetitif."
Baca Juga: Menuju Comeback Andrea Iannone, Satu-Satunya Pembalap yang Ditakuti Marc Marquez
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Speedweek.com |
Komentar