BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengutarakan kerinduan terhadap Inter Milan dan opininya mengenai kondisi terkini Liga Italia.
Erick Thohir setia mengikuti perkembangan Inter Milan dan sepak bola Italia meski sudah melepas ikatan sebagai Presiden I Nerazzurri lima tahun lalu.
Pria 52 tahun yang baru diangkat sebagai Ketua Umum PSSI itu juga mengaku kangen dengan klub yang dia pimpin pada 2013-2018.
"Sangat (rindu). Forza Inter selalu," katanya ketika diwawancarai Sportmediaset di sela-sela event Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) di Danau Toba, Sumatra Utara.
"Saat ini saya tidak memikirkan untuk mengambil alih klub lagi karena saya fokus dengan pekerjaan di sini, di Indonesia."
"Inter adalah sebuah keluarga dan untuk mengikutinya, Anda harus tinggal di Milan. Saat ini saya harus memikirkan tentang negara saya."
"Sekarang saya terus mendukung Inter hanya sebagai seorang fan," tutur pria yang ditunjuk sebagai Menteri BUMN RI pada 23 Oktober 2019.
Baca Juga: Terpilihnya Erick Thohir Jadi Ketum PSSI Disorot Media Top Italia
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga dimintai pendapatnya mengenai pelatih Nerazzurri, Simone Inzaghi.
"Dia pelatih yang bagus dan saya sangat suka gaya permainannya. Dia melakukan hal bagus dalam dua tahun terakhir," katanya, seperti dikutip BolaSport.com.
Soal kubu lawan, peraih gelar Master of Business Administration dari National University of California ini turut mengomentari kemunculan Napoli sebagai calon terkuat juara Liga Italia.
Klub Italia Selatan tersebut meroket di bawah asuhan Luciano Spalletti, tak lain sosok yang ditunjuk manajemen Inter pimpinan Erick Thohir pada 2017 silam.
"Dia memiliki keunggulan besar dalam perolehan poin dan akan memenangi scudetto," ujarnya berpendapat.
"Bahkan ketika saya masih jadi Presiden Inter, Napoli punya tim yang kuat, tapi kini menjadi grup yang sangat kompak."
"Spalletti menggabungkan para pemain dengan sangat baik," imbuh Erick.
Baca Juga: 7 dari 7 Klub Serie A Masuk 16 Besar Kompetisi Eropa, Sepak Bola Italia Makin Sehat
Tak lupa dirinya menerangkan misi baru sebagai Ketua Umum PSSI kepada awak media asal Negeri Piza tersebut.
"Ada banyak masalah dan tantangan. Saya punya misi utama dan itu adalah membersihkan sepak bola Indonesia," ujarnya.
"Terutama dari match-fixing. Itulah apa yang ingin saya lawan dan saya yakin akan meningkatkan semua pergerakan tersebut," tutur Erick.
Selain itu, pengusaha top yang juga menjadi pemilik bersama klub Liga Inggris, Oxford United, memiliki keinginan untuk menularkan apa yang dia dapat selama berkecimpung di sepak bola Italia.
Salah satunya adalah membuat pertandingan sepak bola ramah bagi semua kalangan suporter, baik dari segi kualitas permainan maupun infrastruktur stadion.
"Di Italia, sepak bola adalah kegiatan menyenangkan untuk semua anggota keluarga yang pergi ke stadion, termasuk wanita dan anak-anak," katanya.
"Sementara di Indonesia, kondisinya tidak demikian. Kami harus mencoba bekerja dalam aspek ini guna meningkatkan pengalaman sepak bola Indonesia."
"Kami harus memberi fan pertunjukan yang lebih baik," tambah Erick lagi.
Menuju puncak F1 Superboat Danau Toba oleh @injourneyID. Bismillah, optimistis F1 Superboat dapat mendorong pariwisata Sumatera Utara. #F1H20 pic.twitter.com/T5mHFthSOl
— Erick Thohir (@erickthohir) February 25, 2023
Kedatangan Erick Thohir di dunia sepak bola Italia bersama Inter Milan memang menjadi momentum spesial sebagai pembuka jalan lebih luas bagi para pengusaha asing untuk mengelola klub Serie A.
Ia mengakuisisi saham mayoritas dari Massimo Moratti pada November 2013 dengan 70 persen kepemilikan.
Pada Juni 2016, sebagian sahamnya dan saham Moratti diakuisisi oleh Suning Group, yang kemudian berganti jadi pemilik dominan.
Suning yang dikepalai Zhang Jindong menguasai 68,55 persen saham, sedangkan Erick tetap menjabat presiden klub dengan porsi saham 31,05 persen.
Baca Juga: Alasan Erick Thohir Pimpin Langsung Panitia Lokal Piala Dunia U-20 2023
Pada Oktober 2018, ia melepas jabatan presiden kepada anak Zhang, Steven.
Pada 2019, Erick akhirnya melepas 31,05 persen kepemilikan saham yang dia kuasai di Inter kepada LionRock Capital guna meninggalkan klub secara permanen.
Selama masa kepemimpinannya, La Beneamata yang berada dalam periode transisi berhasil memenuhi target lolos ke Liga Champions untuk kali pertama dalam 6 musim.
Dalam periode itu pula manajemen Inter Milan menyusun kerangka tim andalan yang kelak menyudahi puasa gelar Liga Italia pada 2020-2021 di bawah asuhan Antonio Conte.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar