"Mereka tetap main dan fight, ini jadi pelajaran yang berharga," tandasnya.
Sementara itu untuk Praveen/Melati, Vita menjelaskan bahwa masalahnya adalah belum adanya pola permainan yang solid.
Juara All England Open satu kali ini belum kembali ke kondisi semula setelah sempat hiatus selama setengah tahun akibat cedera pinggang yang dialami Praveen.
"Di babak dua (German Open) kemarin mereka masih belum menemukan tempo permainan mereka lagi," terang Vita.
"Semua serba ragu-ragu. Game kedua sudah mulai ketemu polanya, tapi saat finishing Melati ragu-ragu lagi. Sayang sekali, karena itu poin-poin kritis."
All England Open 2023 akan menjadi turnamen ketiga Praveen/Melati sejak comeback.
Pada babak pertama alias 32 besar Praveen/Melati akan menghadapi lawan yang sudah mereka kenal yaitu Dejan/Gloria sendiri.
Vita hanya berharap bahwa pasangan terbaik yang akan menang.
"Dua-duanya saat ini terus melakukan persiapan. Nantinya yang terbaik di lapangan, mereka yang akan menang," tambah Vita.
"Siapa pun punya peluang. Menang kalah sama-sama Indonesia," pungkas mantan juara Asia bersama Nova Widianto dan Flandy Limpele ini.
Baca Juga: Leo/Daniel Ujian Pertama, Chia/Soh Dituntut Sempurna pada All England Open 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | pbdjarum |
Komentar