Kjaersfeldt sempat membayangi saat jarak poin tersisa satu angka pada 8-7. Gregoria langsung membalas dengan smes yang keras.
Sayangnya, tidak lama kemudian kedudukan berubah. Setelah kesalahan sendiri dari Gregoria, Kjaersfeldt berbalik unggul 9-10 dengan smes ke posisi sulit.
Gregoria sempat menyamakan kedudukan. Akan tetapi, lob yang melebar membuatnya tertinggal 10-11 jelang pergantian sisi lapangan yang terakhir.
Gregoria untungnya segera merebut kembali keunggulan pada 12-11. Setelah itu poin kedua pemain selalu rapat.
Jarak dua poin baru didapat Gregoria pada 16-14. Namun, Kjaersfeldt langsung menyamakan skor pada 16-16.
Serangan yang terburu-buru membuat Gregoria tertinggal lagi 16-17. Lob silang dari lawan yang gagal diantisipasi mengubah skor menjadi 16-18.
Penempatan bola yang apik dari Gregoria menipiskan margin poin menjadi 17-18. Kesalahan lawan dalam pengembalian membuat skor kembali sama kuat 18-18.
Gregoria hampir saja memimpin saat bola menyilangnya yang jatuh di dekat garis dinyatakan masuk. Apes, video review yang diminta lawan menunjukkan sebaliknya.
Pengembalian lain yang sedikit melebar membuat Gregoria tertinggal 18-20.
Di poin krusial ini Gregoria masih melawan. Dua poin yang menyamakan angka didapatkannya dari drop shot yang apik dan smes lawan yang terkena net.
Sambaran yang terlalu bernafsu dari Kjaersfeldt memberi Gregoria match point pada 21-20. Smes yang terburu-buru dari lawan memastikan kemenangannya.
Baca Juga: All England Open 2023 - Strategi Rahasia Bawa Anthony Atasi Keuletan Pemain Thailand
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar