Pun demikian dengan Aryono Miranat.
Pelatih sekaligus mantan pemain besutan PB Djarum itu juga sudah lama sangat mengenal Herry IP.
Jarak usia lebih muda dua tahun dari Herry IP juga tak menghalangi kompaknya komunikasi dan cara kerja mereka.
"Herry sebagai Head Coach, saya sebagai asisten, secara pekerjaan sudah mengerti masing-masing," ucap Aryono.
"Kami banyak diskusi dan menganalisa permainan dan nyambung. Kami juga sudah berteman lama jadi sudah 'klik' saja begitu," imbuhnya.
Tantangan besar duet Herry IP dengan Aryono saat ini adalah persiapan menuju kualifikasi Olimpiade Paris 2024, yang dimulai Mei 2023.
Sudah tiga kali edisi Olimpiade, nomor ganda putra luput meraih keping medali emas.
Herry selaku Kepala Pelatih menegaskan bahwa tugas ini adalah tugas bersaam skuad ganda putra Merah Putih.
Bahkan tidak hanya dari pelatih dan pemain, kesiapan fisik juga perlu disiapkan seoptimal mungkin.
"Sama-sama kami tanggung bersama. Jangan semua dibebankan ke pemain. Saya, Aryono dan pelatih fisik Yansen (Alpine) juga harus kerja lebih berat lagi untuk mewujudkan target yang lebih berat yang sudah menunggu di depan mata," jelas Herry IP.
"Fisik dan teknik tidak bisa jalan sendiri-sendiri, harus bersinergi jadi suasana latihan tidak terpaksa. Bebannya bukan beban individu tapi beban bersama, beban tim ganda putra," lanjutnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar