Servis dari Rian susah dikembalikan Ahsan/Hendra. Strategi tiga pukulan pertama setelah servis menjadi kunci Fajar/Rian terus memegang kendali pertandingan hingga mengamankan gim pertama 21-17.
Pada pertandingan gim kedua, Fajar/Rian semakin dominan mengatur permainan. Sampai interval, dominasi mereka tetap bertahan hingga meraih match point 20-14.
Sayangnya, pada kedudukan skor ini, Ahsan mengalami cedera. Salah tumpuan di kaki kiri membuat lutut pemain asal Palembang itu seperti tertarik.
Ahsan sempat terduduk di pinggir lapangan dan meminta perawatan medis.
Wasit sempat menduga Ahsan ingin mundur alias retired, namun ternyata pemain besutan PB Djarum itu memutuskan untuk tetap menuntaskan pertandingan.
Ahsan dengan terpincang-pincang berjalan kembali ke lapangan dan meladeni satu-dua reli demi menghargai dan menghormati kemenangan Fajar/Rian sampai skor 21-14 tercapai.
Seusai laga, Fajar dan Rian mengungkap perasaan campur aduk mereka.
"Pertama-tama Alhamdulillah bersyukur diberi kemenangan hari ini, tapi ada senang dan sedihnya," kata Fajar.
"Senang karena kami bisa juara, tetapi sedih karena Bang Ahsan, senior kami, mengalami cedera. Kami berharap cederanya tidak parah," ucap pemain besutan SGS PLN Bandung itu.
Momen yang sangat meyakitkan namun sekaligus menyentuh.
Sportivitas olahraga di atas segalanya. ♥️????#AllEngland2023 pic.twitter.com/zEaqBkNRNs
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) March 19, 2023
Di sisi lain, Rian bersyukur karena pencapaian juara di edisi All England Open 2023 mengobati kekalahan prematur mereka di edisi tahun lalu, saat dikalahkan juniornya sendiri Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
"Pastinya sangat bangga dan terharu bisa menjadi juara di All England, turnamen yang sangat bergengsi," ucap Rian.
"Tahun lalu kami kalah di babak pertama, tapi Alhamdulillah sekarang tahun ini kami bisa menjadi juara," imbuhnya.
Kemenangan Fajar/Rian membuat mereka memenangi laga All Indonesian Final episode ke-11 di nomor ganda putra, sepanjang sejarah All England dihelat.
Berikut riwayat final ganda putra sesama Indonesia yang pernah terjadi di panggung turnamen berusia 124 tahun itu:
- 1973: Christian Hadinata/Ade Chandra vs Johan Wahjudi/Tjun Tjun
- 1974: Johan Wahjudi/Tjun Tjun vs Christian Hadinata/Ade Chandra
- 1975: Johan Wahjudi/Tjun Tjun vs Christian Hadinata/Ade Chandra
- 1977: Johan Wahjudi/Tjun Tjun vs Christian Hadinata/Ade Chandra
- 1978: Johan Wahjudi/Tjun Tjun vs Christian Hadinata/Ade Chandra
- 1981: Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono vs Johan Wahjudi/Tjun Tjun
- 1994: Rudy Gunawan/Bambang Suprianto vs Ricky Subagja/Rexy Mainaky
- 1995: Ricky Subagja/Rexy Mainaky vs Denny Kantono/Antonius Ariantho
- 2001: Tony Gunawan/Halim Heryanto vs Sigit Budiarto/Candra Wijaya
- 2022: Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
- 2023: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar