Mereka menilai pembayaran tersebut dilakukan sebagai bagian kerja sama Barca dengan pihak Negreira untuk memengaruhi pertandingan.
Klub dituding melakukan suap agar menerima tindakan yang menguntungkan mereka, termasuk hak menentukan soal perekrutan wasit dan keputusan-keputusannya selama laga.
"FC Barcelona mendapatkan dan menjaga kesepakatan lisan rahasia dengan Negreira, sehingga, sebagai wakil presiden komite wasit, dengan imbalan uang, dia akan melakukan tindakan untuk menguntungkan Barca melalui wasit," bunyi pernyataan pihak Kejaksaan.
Di lain pihak, Barcelona tidak membantah telah menyetor sejumlah uang kepada pihak Negreira, tapi mereka mengeklaim pembayaran itu sebatas kepentingan bisnis sebagai partner konsultan.
"FC Barcelona menyewa jasa konsultan eksternal yang memasok sekretaris teknis klub dengan laporan dalam format video pemain muda dari klub lain di Spanyol," tulis pernyataan resmi kubu Barcelona beberapa waktu lalu.
"Layanan outsourcing semacam ini sekarang menjadi tugas seorang profesional yang bekerja untuk Departemen Sepak Bola," lanjutannya.
Skandal suap Barcelona dibawa ke ranah lebih tinggi di UEFA setelah pihak Liga Spanyol tak bisa menjatuhkan sanksi dalam lingkup domestik karena perkara ini masuk kategori kedaluwarsa.
"Lima tahun telah berlalu dan periode pemberian jenis sanksi ini berakhir setelah tiga tahun."
"Pada tingkat olahraga (sanksi) itu tidak mungkin, tapi mungkin diberikan pada tingkat kriminal," kata Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca.com, Sport.es |
Komentar