Baby Alien menilai bahwa opsi yang dikeluarkan oleh Espargaro dan Quartararo bukanlah opsi yang masuk akal untuk dilakukan.
Menjalani dua balapan satu pekan dengan jarak tempuh penuh akan lebih menuntut fisik dibandingkan sprint race 12 putaran atau setengah jarak lomba.
"Tidak mungkin mengadakan dua balapan dengan jarak penuh! Saya tidak setuju," ucap Marc Marquez menjelaskan.
Kendati demikian, Marquez hanya ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai jadwal khususnya pada hari pertama.
Dengan adanya sprint race, para pembalap harus memanfaatkan dua agenda latihan alias practice yang tersaji pada hari Jumat.
"Yang ingin saya pahami adalah bagaimana perkembangannya di sirkuit lain sebelum memberikan pendapat saya tentang jadwal," kata Marquez.
"Tapi memang benar itu sangat menuntut, terutama karena hari Jumat sudah dihitung untuk menuju kualifikasi 2 (Q2)."
"Saya ingin memahami ini dengan lebih baik di sirkuit lain," imbuhnya.
Selain Marquez, juara dunia MotoGP 2022 yakni Francesco Bagnaia juga setuju dengan hadirnya sesi sprint race ini.
Opsi yang disodorkan Espargaro dan Quartararo tidak bisa diterapkan di kelas MotoGP yang memiliki level kompetisi lebih ketat.
"Dengan hormat, saya tidak setuju dengan Espargaro, Superbike bisa melakukannya karena jumlah lap mereka lebih sedikit," ucap Bagnaia.
"Selain itu, mereka memakai motor yang lebih ringan, saya tidak tahu tapi bagi kami itu sangat menuntut."
"Kami juga bertarung di Q2 yang sangat kuat dan kompetitif, Anda harus memberikan banyak energi untuk bisa berada di depan," imbuhnya.
Baca Juga: MotoGP Portugal 2023 - Menggila pada Sprint, Marquez Ogah Cepat Puas
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar