BOLASPORT.COM - Polemik mengenai sprint race masih terjadi, menjelang sesi balapan MotoGP Portugal 2023 para pembalap terbagi menjadi dua kubu.
MotoGP 2023 telah merampungkan sesi sprint race pertama mereka pada hari Sabtu (25/3/2023) kemarin di Sirkuit Algarve, Portugal.
Dalam agenda balapan mini MotoGP tersebut, Francesco Bagnaia dari tim Ducati berhasil keluar sebagai pemenang.
Pembalap asal Italia tersebut meraih 12 poin usai mengungguli Jorge Martin (Pramac) dan Marc Marquez (Repsol Honda) yang menjadi pole sitter.
Terlepas dari kemeriahannya, Sprint race mengundang kontroversi di kalangan para pembalap kelas utama MotoGP.
Hal itu menyusul insiden kecelakaan yang setidaknya melibatkan empat pembalap pada Sprint MotoGP Portugal 2023 kemarin.
Beberapa pembalap seperti Aleix Espargaro (Aprilia) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) kurang setuju dengan agenda ini.
Espargaro bahkan lebih senang jika agenda sprint race ini diganti dengan balapan kedua yang dirasa akan jauh lebih aman.
Pandangan tersebut tidak lepas dari performa para rivalnya yang jauh lebih agresif ketika menjalani sprint race.
Ya, sprint race sendiri memiliki jarak tempuh setengah dari jarak balapan utama di hari Minggu.
Senada dengan Espargaro, Quartararo juga ingin agenda sprint race ini diganti karena faktor keamanan.
Penampilan agresif dari para pembalap berpotensi menimbulkan kecelakaan yang lebih besar terutama ketika awal lomba.
"Akan ada kecelakaan besar, maksud saya ini seperti sebuah hutan belantara," ucap Quartararo, dilansir dari laman Crash.net.
"Kami tidak berada di dalam mobil, di mana sebuah sentuhan dengan Anda tidak menjadi sebuah masalah," tuturnya menambahkan.
Menurut El Diablo, sprint race bisa diganti dengan balapan penuh 2 kali 25 putaran dibandingkan jarak pendek.
Dengan jarak tersebut, para pembalap masih memiliki waktu untuk memperbaiki posisinya alih-alih terus tampil agresif dan membahayakan diri.
Saya pikir bahwa untuk keamanan lebih baik melakukan 2 kali 25 putaran dibandingkan 12 putaran saja," ucap Quartararo.
"Anda juga memiliki lebih banyak waktu untuk memulihkan posisi setelah anda disalip lawan," tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia hadir sebagai kubu yang pro dengan adanya sesi sprint race.
Baby Alien menilai bahwa opsi yang dikeluarkan oleh Espargaro dan Quartararo bukanlah opsi yang masuk akal untuk dilakukan.
Menjalani dua balapan satu pekan dengan jarak tempuh penuh akan lebih menuntut fisik dibandingkan sprint race 12 putaran atau setengah jarak lomba.
"Tidak mungkin mengadakan dua balapan dengan jarak penuh! Saya tidak setuju," ucap Marc Marquez menjelaskan.
Kendati demikian, Marquez hanya ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai jadwal khususnya pada hari pertama.
Dengan adanya sprint race, para pembalap harus memanfaatkan dua agenda latihan alias practice yang tersaji pada hari Jumat.
"Yang ingin saya pahami adalah bagaimana perkembangannya di sirkuit lain sebelum memberikan pendapat saya tentang jadwal," kata Marquez.
"Tapi memang benar itu sangat menuntut, terutama karena hari Jumat sudah dihitung untuk menuju kualifikasi 2 (Q2)."
"Saya ingin memahami ini dengan lebih baik di sirkuit lain," imbuhnya.
Selain Marquez, juara dunia MotoGP 2022 yakni Francesco Bagnaia juga setuju dengan hadirnya sesi sprint race ini.
Opsi yang disodorkan Espargaro dan Quartararo tidak bisa diterapkan di kelas MotoGP yang memiliki level kompetisi lebih ketat.
"Dengan hormat, saya tidak setuju dengan Espargaro, Superbike bisa melakukannya karena jumlah lap mereka lebih sedikit," ucap Bagnaia.
"Selain itu, mereka memakai motor yang lebih ringan, saya tidak tahu tapi bagi kami itu sangat menuntut."
"Kami juga bertarung di Q2 yang sangat kuat dan kompetitif, Anda harus memberikan banyak energi untuk bisa berada di depan," imbuhnya.
Baca Juga: MotoGP Portugal 2023 - Menggila pada Sprint, Marquez Ogah Cepat Puas
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar