"Dia tidak ingin menyalip, dia hanya ingin bertahan. Kita harus mempertimbangkan situasinya."
"Pada awal balapan di Tikungan 3, pembalap pertama mengerem dengan keras dan kemudian pembalap-pembalap di belakangnya melakukannya dengan lebih cepat.
"Itu seperti efek domino."
"Saya pikir alasannya lebih karena situasi yang tidak menguntungkan daripada situasi yang disengaja. Itu adalah sebuah kebetulan yang buruk."
Setelah insiden tersebut, Bagnaia hanya fokus untuk menjaga keunggulannya.
Bagnaia sempat mendapatkan tekanan dari Maverick Vinales (Aprilia Racing) yang menyelinap ke posisi kedua setelah kecelakaan tersebut.
Vinales menunjukkan kecepatan yang lebih baik dan memangkas selisih waktu hingga tersisa 0,1 detik alias tepat di belakang Bagnaia.
Akan tetapi, Bagnaia mampu merespons dengan baik pada paruh kedua lomba. Jarak dengan Vinales kembali melebar hingga akhirnya dia finis 0,6 detik di depannya.
Bagnaia sendiri mengaku bahwa dia tidak memikirkan keunggulannya untuk mengatasi tekanan.
Baca Juga: Penjelasan Bos Honda soal Kekacauan Marc Marquez, Tak Ada Niat Buruk
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar