"Sementara mengambil keputusan sepersekian detik untuk melarang Rusia dari kompetisi internasional atas invasi ke Ukraina, baik IOC dan FIFA telah menahan diri selama beberapa dekade untuk mengambil tindakan kecil terhadap Israel karena pendudukan ilegal Palestina, pelanggaran berkelanjutan terhadap hak asasi manusia, rasisme, segregasi, dan penghancuran sistematis infrastruktur Palestina."
"Sebaliknya, FIFA memutuskan untuk menghukum mereka yang mendukung para korban, daripada menghukum para pelaku," lanjutnya.
Pihaknya mengaku sangat bersimpati dengan Indonesia atas situasi tersebut.
Menurutnya, Indonesia tidak pantas berada dalam situasi tersebut seandainya berani menegakkan aturan kepada Israel seperti dalam kasus Rusia.
"Indonesia tidak akan berada dalam situasi ini seandainya FIFA menegakkan peraturannya dalam kasus Israel seperti yang terjadi di Rusia," tulis statemen resmi Dewan Pemuda dan Olahraga Palestina.
"Kami menyesal bahwa hal ini menyebabkan Indonesia berhak menjadi tuan rumah, tetapi yakinkan setiap pendukung tujuan kami yang adil bahwa lebih banyak negara akan segera hadir."
"Mengikuti jejak Indonesia. Apartheid perlu dilawan.” tutup statemen resmi tersebut.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Wafa |
Komentar