Francesco Bagnaia yang menjadi pembalap nomor satu di pabrikan Borgo Panigale tersebut telah menyadari potensi rekannya di Akademi VR46 ini.
"Soal kecepatan, Bezzecchi tak terkalahkan," katanya memuji performa Bezzecchi saat sprint kepada Crash.net.
Setelah Bezzecchi membuktikan diri dengan menjuarai seri Argentina, Bagnaia dipastikan akan ketambahan musuh dari dalam.
Bagnaia tahu sendiri bagaimana rekan satu pabrikan bisa sangat merepotkan. Dengan Bastianini musim lalu, berulang kali Bagnaia terlibat 'perang saudara' meski peluangnya untuk memutus puasa gelar Ducati dipertaruhkan.
Bagnaia pun kini harus melihat ke atas karena posisinya sebagai pemuncak klasemen resmi digusur Bezzecchi.
Terjatuh saat menempati posisi kedua dan hanya finis di posisi ke-16 membuat Bagnaia untuk sementara tertinggal 9 poin dari Bezzecchi (50 poin) di klasemen pembalap.
"Kejuaraan masih panjang tapi terlalu cepat untuk membuat kesalahan pada balapan seri kedua," ungkap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.it.
"Masalahnya terjadi begitu saja membuka gas. Saya harusnya lebih berhati-hati," terangnya soal kecelakaan low side yang dialaminya.
"Sebenarnya hal yang sama juga terjadi pada Bezzecchi. Tapi saya kehilangan kendali sedangkan dia mampu bertahan," tambahya.
Sang juara bertahan memilih untuk fokus dengan dirinya sendiri, alih-alih dengan Bezzecchi yang mewarisi motor Ducati Desmosedici GP yang dipakainya musim lalu.
"Sekarang kami akan bekerja lebih keras di Austin dan tidak boleh melakukan kesalahan lagi. Kami akan menebusnya, karena kami tidak mau berada dalam suasana hati yang negatif," ucap Bagnaia.
"Saya kesal dan tidak senang dengan diri saya sendiri, tetapi bagaimanapun kami harus tetap berpikir positif," imbuhnya.
MotoGP 2023 akan dilanjutkan dengan seri ketiga yang akan melangsungkan MotoGP Americas pada 14-16 April di Sirkuit Americas, Austin, Amerika Serikat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net, tuttomotoriweb.it, GPOne Italia |
Komentar