BOLASPORT.COM - Kekuasaan Ducati bisa bertahan lama setelah mereka masih menegaskan keinginan untuk memiliki empat tim di MotoGP. Nasib Yamaha apa kabar?
Desas-desus VR46 akan berpisah dari Ducati memang terus mencuat sejak awal tahun ini.
Bermula dari omongan Presiden FIM, Jorge Viegas yang 'membocorkan' kabar tentang beralihnya VR46 menjadi tim satelit Yamaha pada musim depan.
Rumor tersebut sebenarnya bisa ditepis mudah mengingat tim Mooney VR46 milik Valentino Rossi itu masih punya kontrak dengan Ducati sampai 2024.
Namun, yang membuat rumor itu makin berembus kencang adalah sikap Manajer Tim Yamaha Lin Jarvis yang abu-abu.
Jarvis justru tidak tegas menyangkal maupun mengiyakan rumor itu.
Ia memilih untuk tidak mau berkomentar lebih jauh dan membiarkan waktu yang akan menjawab semuanya.
Namun kini, dari pihak Ducati selaku tim pabrikan utama mulai bersuara.
Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati, masih menegaskan bahwa mereka belum ada niatan untuk memangkas jumlah total tim di grid MotoGP.
Baca Juga: Karena Gelar Rossi, Marc Marquez Sudah Disarankan Terima Bantuan Ahli
Ducati bisa saja mengurangi jumlah timnya demi pengelolaan yang lebih mudah.
Tetapi untuk saat ini, si Merah Borgo Panigael tampaknya masih ingin menikmati takhta kekuasaan mereka dengan deretan pembalap menjanjikan di tim satelit.
"Mungkin masuk akal di masa depan untuk membatasi enam motor per pabrikan," ucap Ciabatti dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Dalam jangkan menengah dan panjang, pabrikan juga akan lebih mudah untuk mengelola jika hanya memiliki enam daripada delapan motor."
"Tetapi saya rasa untuk sekarang, itu belum perlu," jelas Ciabatti.
Pria asal Italia itu juga menegaskan bahwa keinginan Ducati memiliki delapan motor dengan delapan pembalap adalah sebuah hal bagus di MotoGP.
Ia berharap hal itu tidak dipandang sesuatu yang berbau 'monopoli' sebab faktanya memang mereka mampu memberikan motor kompetitif.
Sementara, belum ada pabrikan lain yang bisa mencegat dominasi mereka.
"Karena Ducati kini mengisi celah (memenuhi) di klasemen. Itu adalah hal yang tidak boleh dipandang sebagai hal negatif," kata Ciabatti.
Baca Juga: 3 Teman Seperguruan pun Heran, Bakat 1 Murid Valentino Rossi Ini Bukan Kaleng-kaleng
"Sebab kami memang mampu membuat mesin motor yang kompetitif, kami memberi peluang pembalap muda untuk maju di MotoGP dan naik podium."
"Kami berkontribusi pada pertunjukan (MotoGP) dan juga memiliki empat tim dengan sponsor berbeda-beda," tukasnya.
Penegasan Ducati yang masih belum ingin memangkas jumlah total timnya di MotoGP sampai musim depan, seolah menegaskan bahwa Mooney VR46 Racing Team masih bertahan.
Apalagi, kemenangan perdana yang diraih skuad tim balap The Doctor lewat Marco Bezzecchi di MotoGP Argentina 2023 lalu semakin menunjukkan kemerataan persaingan para tim-tim satelit Ducati.
Di sisi lain, hal ini lantas membuat Yamaha mungkin benar-benar harus bersabar menanti VR46, jika memang mereka sangat ingin berkolaborasi.
Dari sisi Yamaha sendiri, tim pabrikan Iwata itu mungkin harus lebih banyak berbenah jika memang ingin kembali memiliki tim satelit.
Kenangan indah dengan Valentino Rossi tidak bisa menjadi modal kerja sama begitu saja, VR46 pun akan memandang secara realistis mana saja tim yang layak untuk diajak bekerja sama dengan menghadirkan motor kompetitif.
Baca Juga: Yamaha Bisa Dilema, Franco Morbidelli Bangkit Saat Toprak Razgatlioglu Tagih Kursi di MotoGP
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar