BOLASPORT.COM - Rasa percaya Marc Marquez terhadap timnya Repsol Honda dianggap mulai goyah seiring kinerja kuda besinya yang belum memuaskan.
Harapan Marquez untuk bangkit pada MotoGP 2023 ini menemui jalan terjal usai tampil pada seri pembuka di Sirkuit Algarve, Portugal.
Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut sejatinya sempat menunjukkan prospek yang menjanjikan untuk kinerja motor Honda RC213V.
Dia berhasil meraih pole position dan mendapatkan podium ketiga pada sesi sprint race GP Portugal.
Akan tetapi, pada sesi balapan utama GP Portugal peraih delapan gelar juara dunia tersebut harus menerima nasib nahas.
Marquez mengalami crash dan menyeret dua rivalnya Miguel Oliveira (RNF) dan Jorge Martin (Pramac) terhempas dari lintasan.
Karena menyebabkan celaka dua pembalap itu, rekan setim Joan Mir tersebut mendapatkan sanksi berupa double longlap penalty.
Hukuman itu sedianya harus dijalani Marquez pada GP Americas 2023 akhir pekan ini namun dia masih harus absen.
Marquez absen untuk memulihkan cedera patah tulang metacarpal kanan dari insiden itu yang kini sudah membuatnya melewatkan dua balapan.
Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Uji Komitmen Quartararo dan Morbidelli, Yamaha Bakal di Depan Lagi?
Motor RC213V yang masih sulit dijinakkan disinyalir menjadi sebab Marquez dalam insiden tersebut.
Akan tetapi, hal itu tidak mengurangi pandangan bahwa dia masih menjadi penunggang RC213V terbaik di tengah kinerja yang kurang mumpuni.
Hal tersebut diungkapkan oleh Stefan Bradl selaku pembalap penguji Honda di mana dia merasa Marquez masih menjadi sosok yang mengerti karakteristik RC213V.
"Dia mungkin masih pembalap terbaik yang kami miliki saat ini, tapi motornya masih jauh dari seharusnya," kata Bradl menjelaskan.
Sementara itu, pengamat MotoGP Alex Hofmann menilai RC213V belum memiliki performa yang mumpuni untuk membawa rider Spanyol itu menang lagi.
Aksi ngotot yang ditunjukkan Marquez dengan motornya sekarang berpotensi menghadirkan insiden-insiden lain di balapan-balapan mendatang.
"Menurut saya, motornya belum siap, itu berarti dia sekarang harus menerima bahwa posisi kelima, keenam, ketujuh sudah cukup baik," ucap Hofmann.
"Atau Marquez akan menyebabkan lebih banyak insiden lag, dan kita tahu yang terjadi sekarang, dia akan mendapatkan cedera serius lainnya," imbuhnya.
Kontrak pembalap berusia 30 tahun itu bersama Honda baru akan habis pada akhir musim 2024 mendatang.
Sebelumnya, Marquez mendapatkan perpanjangan kerja sama dengan pabrikan asal Tokyo, Jepang itu selama empat musim.
Dengan pengembangan RC213V yang tak kunjung sesuai harapan membuat rasa percaya Marquez pada Honda kian luntur.
"Tapi teknologinya tidak cocok, saya cukup yakin radarnya sudah menyala, manajemen sedang melihat-lihat dan lamaran diterima," ucap Hofmann.
"Marc Marquez ingin terus menang, saya rasa dia mulai memiliki sedikit kepercayaan pada Honda dan HRC, bukan pada Stefan."
"Namun, dia kehabisan waktu, dia harus melihat bahwa dia telah membuat kemajuan sekarang," imbuhnya, dilansir dari Motorsport-Total.
Mantan pembalap yang kini bekerja untuk ServusTV tersebut menilai Marquez akan memikirkan untuk hijrah ke tim lain yang memiliki paket lebih kompetitif.
Pandangan Hofmann itu cukup beralasan mengingat Marquez masih memiliki hasrat setidaknya meraih dua gelar juara dunia lagi.
"Saya pikir keputusan tentang masa depannya akan dibuat relatif cepat sekarang," kata Hofmann menjelaskan.
"Jadi Marc Marquez pasti menginginkan dua gelar juara dunia lagi."
"Menurut saya, jika semuanya cocok tentu saja, dia masih lebih dari seorang kandidat peraih gelar juara dunia," imbuhnya.
Baca Juga: Dicibir Juara karena Motor, Bagnaia Nyatanya Bikin Ducati Kepincut Saat Menang dengan Motor Sulit
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motorsport-total.com |
Komentar