BOLASPORT.COM - Pembalap pengganti Marc Marquez, Stefan Bradl, sudah sangat bersyukur mampu menuntaskan sprint MotoGP Americas 2023 dengan melintasi garis finis walau hanya berada di posisi ke-18.
Bradl masih belum bisa terlihat tampil menggigit dalam perannya untuk menggantikan Marc Marquez pada gelaran MotoGP Americas 2023.
Pada sesi sprint, test rider Honda itu hanya bisa finis di urutan ke-18 di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, Amerika Serikat pada Sabtu (15/4/2023) waktu setempat.
Jarak pembalap asal Jerman itu dengan pemenang sprint yaitu Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) pun terlampau jauh dengan selisih hingga 25,878 detik.
Jika melihat angka, jelas itu sama sekali hal yang tidak diinginkan pihak Honda.
Apalagi tempat yang diisi Bradl adalah posisi untuk menggantikan Marquez yang dikenal sebagai raja COTA dengah tujuh gelar.
Namun demikian, hal tersebut justru menjadi hal yang disyukuri oleh Bradl sendiri.
Dengan balapan sprint yang cuma 10 lap di meda sirkuit berat, ia sangat bersyukur masih diberi kemampua untuk menuntaskan balapan tanpa ada crash dan insiden apapun.
Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Bukannya di Depan, Quartararo Makin Frustrasi Karena Yamaha
Terlebih itu adalah pengalaman pertamanya menjalani sesi sprint, yang notabene format baru pada kalender MotoGP 2023.
"Saya senang sekali bisa melihat bendera kotak-kotak (bendera finis)," ungkap Bradl dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Itu adalah hal utama yang saya sorot hari ini," katanya sambil tersenyum.
"Saya mengharapkan balapan yang intens dan saya tidak salah. Sebab ada beberapa titik tanjakan di sirkuit ini yang menuntut fisik."
"Tapi syukurlah start saya bagus. Hanya sempat kehilangan beberapa posisi saat melakukan pengereman usai kecepatan tertinggi di awal," imbuhnya.
Bradl mengungkapkan bahwa hampir rata-rata test rider yang ikut balapan, baik dari fasilitas wildcard maupun menjadi pengganti seperti yang sedang ia lakukan, sering tidak mau terlalu banyak mengambil risiko tinggi.
"Tapi kami harus realistis. Saya tidak dalam posisi di mana Anda mengambil banyak risiko. Saya memiliki cukup pengalaman untuk menganalisis situasi dengan benar," kata Bradl.
Penyesuaian dengan balapan juga perlu banyak dilakukan.
Mulai dari penggunaan ban baru setiap kali ingin melakukan serangan waktu, adalah hal yang tidak biasa bagi test rider.
Baca Juga: MotoGP Americas 2023 - Makna Podium Alex Rins untuk Honda yang Sedang Terhimpit
Maklum, menjadi pembalap penguji, pekerjaan utamanya bukan soal kecepatan dan waktu saja. Ban yang dijatahkan juga sering menggunakan ban bekas.
"Saya juga tidak mendapat manfaat dari perlombaan sprint ini untuk pekerjaan tes saya di masa depan," ucapnya.
"Karena kami tidak mengejar waktu dalam tes, kami kebanyakan berkendara dengan ban bekas. Seluruh motor berperilaku berbeda jika Anda kebanyakan mengendarai ban bekas selama tes. Kami hanya memiliki jumlah ban terbatas yang tersedia untuk tim uji per musim, Anda harus mempertimbangkan itu juga."
"Sedangkan pada balapan Grand Prix itu benar-benar berbeda. Anda terus-menerus melakukan 'serangan waktu' dengan ban baru. Ini sudah dimulai pada hari Jumat di FP1."
"Itulah alasan mengapa tuntutan pada test rider dan pembalap semakin berbeda dan hampir tidak ada dari kami yang mendapatkan poin lagi," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar