"Saya 100 persen yakin, itu bukan karena kesalahan saya," tegas Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
Juara bertahan itu juga menuturkan bahwa sebelum jatuh, ia benar-benar berhati-hati dalam melintasi tiap tikungan di COTA.
Mengingat aspal COTA cukup bergelombang dan karakteristik sirkuit kidal itu memang cukup menguras fisik.
Namun, entah apa yang terjadi di T2, ia tergelincir tanpa bisa melanjutkan balapan alias gagal finis dan tidak mengantongi poin sama sekali.
"Saya membalap dengan cepat tapi tidak mengambil risiko atau melakukan sesuatu yang gila," klaim pembalap yang akrab disapa Pecco itu.
"Saya berbelok dengan sangat hati-hati karena saya tahu itu lebih licin dan saya bisa jatuh," ucapnya.
Karena merasa tidak membuat kesalahan apapun, Bagnaia merasa yakin ada sesuatu yang salah dengan motor tunggangannya.
Entah bagian mana pada Desmosedici GP23 miliknya yang out of control, tapi itu sudah menjadi firasat Bagnaia sebelumnya.
Bagnaia merasa kadang kala motor terlalu sempurna pun tidak bagus.
Sebab ada beberapa aspek yang mungkin harus diperhatikan lebih detail, justru mudah dilewatkan karena dianggap sudah oke.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar