"Anda tahu kan, saat Luca menyalip saya di lintasan lurus, saya merasa sangat sulit untuk tetap tenang karena saat itu sangat mudah untuk merasa gugup."
"Saya berharap untuk tetap bersaing dengannya lebih lama, tetapi dia memiliki kecepatan yang sangat tinggi di akhir."
"Saya sudah mencapai batas sejak tikungan pertama hingga terakhir."
"Jadi saya pikir saya harus menjaga jarak dengan Maverick, yang berada di urutan keempat, dan meraih podium," ujar Quartararo.
Absolutely nothing @FabioQ20 could do about that! ????@Luca_Marini_97 blasts through to 2nd! ????#AmericasGP ???????? pic.twitter.com/1CFgsTx805
— MotoGP™???? (@MotoGP) April 16, 2023
Masalah selisih kecepatan tertinggi sebenarnya sudah menjadi perhatian Quartararo sejak lama.
Awal tahun ini Quartararo sempat bahagia karena Yamaha dapat mengatasinya walau dengan konsekuensi berkurangnya tenaga dalam time attack.
Padahal, kualifikasi makin krusial di MotoGP saat ini. Untungnya, saat balapan kemarin pembalap asal Prancis itu mampu menutupi kekurangannya.
"Ya, rasanya luar biasa!" kata Quartararo tentang dampak raihan 16 poin ini terhadap moralnya.
"Sejujurnya, di dua balapan pertama, titik lemah kami adalah sedikit soal lap pertama, agresivitas di lap pertama, dan hari ini serta kemarin kami sangat bagus di sini."
Baca Juga: Seret Adik Marquez, Martin Kini Rasakan Jadi Pembalap yang Bersalah
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar