Walau dianggap sebagai motor terbaik saat ini, nyatanya dalam kacamata pria asal italia itu, Ducati punya satu kelemahan.
"Itu bukan motor dengan handling terbaik," kata Bernadelle dikutip BolaSport.com dari Moto.it.
Kesulitan handling pada Desmosedici GP mungkin sudah sedikit dirasakan pembalap Ducati sendiri. Tak terkecuali juara dunia bertahan Francesco Bagnaia.
Dia baru-baru ini dibuat marah akibat 'anehnya' Desmosedici GP23 miliknya hingga membuat dia crash dan gagal finis pada MotoGP Americas 2023 pekan lalu.
Kontras dengan Honda yang dinilai Bernadelle memiliki handling ramah. Meski ada beberapa faktor yang mempengaruhi penampilan RC213V justru terlihat sulit dikendalikan.
"Ini adalah motor dengan handling terbaik dan kita melihatnya kemarin (di MotoGP Americas 2023). Itu adalah fitur yang disukai Marc Marquez sejak bertahun-tahun lalu, saat mereka masih di puncak. Sebab Honda bisa jadi tercepat saat mengubah arah," ucap Bernadelle.
Sementara itu, untuk Yamaha, ia menilai secara realistis.
Pabrikan Iwata itu disebutnya masih lemah soal akselerasi. "Akselerasinya kecil dan kecepatannya rendah," ujar Bernadelle.
Adapun kompetitor terkuat Ducati, Aprilia, dikatakannya memiliki prospek cukup bagus karena pengembangannya yang mirip Ducati, tetapi dengan penyesuaian yang lebih ramah.
Baca Juga: Beratnya Jadi Rekan Marc Marquez di Honda, Joan Mir Merasa Tersandera
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Moto.it |
Komentar