Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apa Adanya, Kunci Valentino Rossi Jangkau Anak Kecil sampai Kakek-Nenek pada MotoGP

By Nestri Y - Minggu, 23 April 2023 | 22:00 WIB
Pembalap Italia, Valentino Rossi, pada FIA World Endurance Championship (WEC) .
JAGONYA AYAM
Pembalap Italia, Valentino Rossi, pada FIA World Endurance Championship (WEC) .

BOLASPORT.COM - MotoGP masih belum bisa benar-benar melepas Valentino Rossi yang telah pensiun. The Doctor terlalu melekat sebagai ikon MotoGP di semua kalangan.

Bagaimanapun, nama Rossi masih sulit untuk ditinggalkan dari MotoGP.

Supremasi hingga periode masa balapannya yang berlangsung hampir 20 tahun bukan sekadar jadi faktor utama mengapa MotoGP susah melupakan The Doctor.

Bahkan, ada sejumlah pihak yang berasumsi bahwa penurunan penonton MotoGP pada tahun lalu sampai saat ini, terutama di Barat, tidak lepas karena faktor Rossi sudah pensiun.

Anggapan-anggapan ini terus mengalir dan hampir semua pun tidak ada yang menyangkal.

Rasanya seperti, tak ada Rossi, MotoGP tak seru lagi. Mungkin seperti itulah anggapan sejumlah penggemar.

Lalu apa sebenarnya yang dimiliki juara dunia sembilan kali itu hingga ia mampu 'menyihir' para penikmat balapan motor paling bergengsi di dunia itu?

Secar terbuka, Rossi sendiri juga tidak tahu jawaban pastinya.

Namun, ia menekankan bahwa selama ini, di ajang MotoGP pendiri VR46 Academy itu selalu berusaha menjadi sosok apa adanya.

Baca Juga: Yamaha Diprediksi Tak Jadi Lirik Toprak Razgatlioglu di MotoGP

Bahkan termasuk ketika ia mengalami masa-masa ketegangan dengan sejumlah pembalap atau rival lainnya.

Katakanlah seperti saat dengan Max Biaggi, Jorge Lorenzo sampai terakhir Marc Marquez.

"Entah bagaimana dengan beberapa alasan, saya dibilang berhasil menjangkau penggemar dari anak kecil sampai nenek-nenek (orang tua, red)," kata Rossi yang baru-baru ini diwawancarai La Stampa, seperti dikutip BolaSport.com dari Todocircuito.

"Jujur, saya sendiri tidak tahu mengapa bisa demikian."

"Tapi mungkin itu kombinasi dari hasil dan karakter saya," katanya.

Di sisi lain, Rossi beranggapan bahwa pada era MotoGP sekarang, para pembalap muda cenderung 'mudah' saling merangkul alias akrab. Sangat kontras ketika pada eranya dahulu.

Rossi tidak menilai itu hal buruk. Hanya saja, terkadang ia merasa ada sesuatu yang terasa 'palsu' dan hanya untuk kepentingan politik di depan media atau sejenisnya.

Inilah yang mungkin membuat watak-watak para pembalap MotoGP saat ini masih sulit ada yang menonjol. Karena tidak semuanya apa adanya.

"Apakah itu baik? Sebenarnya saya lebih menyukai era sebelumnya, ketika Anda mengatakan yang memang Anda pikirkan," ucap mantan rider yang erat dengan angka 46 itu.

Baca Juga: Mental Murid Valentino Rossi Memang Beda, Morbidelli Justru Tertantang Dengar Razgatlioglu Blak-blakan Incar Kursinya di Yamaha

"Sebuah hal yang manusiawi kalau Anda marah )cemburu) kepada mereka yang melakukan hal (prestasi) yang sama seperti Anda atau lebih baik dari Anda."

"Tidak peduli ini pekerjaannya apa, entah dokter, koki pizza atau pembalap. Karena menyembunyikannya terkadang membuat segaalnya justru lebih palsu," kata Rossi lagi.

Namun demikian, Rossi kembali mengingatkan bahwa era pers saat ini pun juga sudah sangat berbeda dibanding saat dia masih balapan.

Terutama media-media Barat yang sering memelintir kata demi kata.

"Sekarang semua yang Anda katakan memantul dari 300 situs (media) dan Anda bisa menanggung konsekuensinya selama dua minggu (terus dibicarakan)," kata Rossi.

"Anda hanya melakukan wawancara selama setengah jam, tapi mereka bisa mencari cara untuk mencari judul bombastis agar diklik. Itu yang menjengkelkan," katanya lagi.

Di sisi lain, Rossi sendiri dikenal sebagai pembalap yang tak jarang psywar dengan lawan. Apalagi jika lawan yang lebih dahulu memancing atau membuat kesalahan.

Tetapi psywar hanyalah psywar bagi Rossi. Pria 44 tahun itu bisa dibilang justru punya  kendali amarah yang baik. Tak sekalipun Rossi pernah marah-marah di paddock hingga banting helm atau sarung tangan, seburuk apapun hasil balapannya.

"Saya belum pernah melihat Rossi menendang panel paddock atau sampai melempar helm," ujar Alex Briggs, salah satu mekanik kepercayaan Rossi, dikutip dari Corse di Moto.

"Bahkan ketika dia kehilangan gelar juara dunia, dia tidak pernah kehilangan kesabaran. Dia tetap menghormati pekerjaan dan upaya yang dilakukan orang-orang di sekitarnya," tutur Alex Briggs lagi.

"Apa yang dilakukannya (ketika kalah) adalah berhenti dan kemudian mencari penjelasan," ucap Briggs.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Todocircuito.com
REKOMENDASI HARI INI

BREAKING NEWS - PSSI Putuskan Stadion Manahan Jadi Kandang Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136