BOLASPORT.COM - Kemenangan impresif saat MotoGP Spanyol menjadi jawaban pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, atas kritik yang diterimanya.
Pecco Bagnaia membuktikan tajinya sebagai pembalap nomor satu dengan penampilan impresif dalam balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (30/4/2023).
Memulai lomba dari posisi ke-5, pembalap asal Chivasso, Italia, itu dihadapkan situasi tidak mudah dengan lesatan dari duo Red Bull KTM, Brad Binder dan Jack Miller.
Baca Juga: Saat Sang Pengadil di MotoGP Malah Jadi Musuh Bersama
Perjuangan Bagnaia mengejar pembalap terdepan bahkan sempat mendapatkan cobaan karena diminta memberikan kembali posisinya.
Bagnaia harus rela turun lagi ke posisi ketiga sebagai ganti rugi atas manuver terhadap Miller yang dinilai terlalu agresif.
Akan tetapi, Bagnaia tetap tenang hingga akhirnya mendapatkan momentum bagus pada lap-lap terakhir.
Setelah menyalip Miller lagi, Bagnaia mengambil alih posisi pimpinan lomba dari tangan Binder saat lomba berakhir empat putaran lagi.
Bagnaia tak melakukan kesalahan di sisa lomba.
Tekanan hebat dari Binder pada lap terakhir mampu dimentahkan Bagnaia untuk mencetak kemenangan grand prix keduanya musim ini.
Bagnaia sukses memutus catatan minor dalam dua seri terakhir di mana dia gagal membawa pulang poin dari balapan utama.
Bagnaia terjatuh di posisi kedua pada balapan seri kedua GP Argentina dan tergelincir saat memimpin balapan seri ketiga GP Americas.
Dua insiden tersebut memberikan tekanan kepada Bagnaia sebagai pembalap yang rentan membuat kesalahan.
Aksi menyalahkan motornya sendiri setelah insiden di GP Americas tak membantu Bagnaia karena kualitasnya sebagai pembalap juara malah makin dipertanyakan.
Maka dari itu, Rossi memberikan saran yang cukup tak biasa kepada anak didiknya itu.
Baca Juga: Dari Doctor Jadi Ambassador, Valentino Rossi Digaet Jadi Duta Merek Yamaha atas Permintaan Pribadi
Bertolak belakang dengan konsep balapan sebagai adu cepat, Rossi justru menitah Bagnaia untuk melambat.
"Pecco? Saya berbicara dengannya, tidak mudah untuk bangkit kembali setelah kita terjatuh," kata Rossi dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Ini bukan hal yang mudah untuk diakui dan diatasi."
"Saya hanya mengatakan kepadanya bahwa apa yang harus dia lakukan adalah melaju lebih pelan, bagaimanapun dia tetap menang," ujar Rossi.
Rencana memelankan diri sudah dibagikan Bagnaia dalam konferensi pers jelang MotoGP Spanyol pada Kamis (27/4/2023) kemarin.
Bagnaia merasa bahwa dia masih harus menemukan keseimbangan antara kecepatannya dengan kemampuan untuk membaca situasi.
Juara Dunia dua kali tersebut akhirnya mengakui bahwa kecelakaan yang dialaminya saat GP Americas terjadi karena dia tidak memperhitungkan kondisi aspal saat lomba.
"Potensi motor kami harus tetap sama, harus dipertahankan, ini lebih seperti bahwa saya harus lebih memahami situasinya," ujar Bagnaia, dinukil dari The-Race.
"Setelah mengatakan ini, saya berbicara kepada tim saya, kepada orang-orang di rumah."
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2023 - Misi Bagnaia Ambil Puncak Klasemen Beres karena Ngacir di Jerez
"Dan sejujurnya saya sudah mencobanya, lebih sulit melaju 0,2 detik lebih pelan dengan mengatur diri sendiri daripada dengan mengatur motornya."
.@ValeYellow46 @PeccoBagnaia ???????? pic.twitter.com/fPJzJDyGgA
— VR46 Riders Academy (@VRRidersAcademy) April 30, 2023
Bagnaia kini kembali memimpin klasemen kejuaraan dengan torehan 87 poin. Dia unggul 22 poin dari rival terdekat, Marco Bezzecchi (Mooney VR46), yang gagal finis.
Apresiasi kepada Bagnaia disampaikan oleh General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna.
"Cara dia (Bagnaia) melakukannya, bagi saya ini adalah kemenangannya yang paling indah," kata Dall'Igna seperti dikutip BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Tidak mudah untuk mengalahkan KTM di sini."
"Binder berusaha keras tetapi Pecco membuktikan bahwa dia layak mendapatkan gelar juara dan dia adalah tolok ukur di MotoGP musim ini," ujar Dall'Igna.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tuttomotorioweb.com |
Komentar