"Jika dia memulai dengan awal yang baik di akhir pekan, maka fokusnya akan terganggu," ujar eks kepala kru Casey Stoner dan Jorge Lorenzo itu.
Rossi menyahut, "Itulah masalahnya! Jika dia memulai dengan kuat, mendapatkan pole position, mendominasi, semuanya, dia akan dikuasai rasa percaya dirinya."
"Dia memiliki kepercayaan diri yang berlebihan dan mengacaukan semuanya. Jika memulai dari belakang, maka dia tampil dengan sempurna," ujar Rossi.
Sambil tertawa, Bagnaia ikut membenarkan ucapan gurunya tersebut.
Bagnaia malah mensyukuri hukuman turun satu posisi, yang didapatkannya di tengah lomba karena menyenggol Jack Miller, sebagai sebuah keuntungan.
Baca Juga: Maaf, Si Bocah Ajaib Tegaskan Tak Akan Membelot dari KTM demi Honda
"Siapa tahu, jika mereka (Race Direction) tidak memberikan penalti itu, mungkin..." kata Rossi.
"Aku pasti sudah jatuh!" jawab Bagnaia dengan bercanda.
"Kalau begitu kamu sudah pasti di depan semuanya, sendirian, lalu bingung mau berbuat apa," timpal Rossi sambil tertawa.
Bagnaia kembali memimpin perburuan gelar juara.
Pembalap berusia 26 tahun tersebut mengambil alih posisi pemuncak klasemen sementara dengan raihan 87 poin.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar