Rinov/Gloria bahkan sempat unggul 18-14 di gim kedua, di mana pada gim pertama sebelumnya mereka menang. Kurang tiga poin lagi mereka bisa mengunci kemenangan partai pertama untuk Indonesia.
Sayangnya, finishing yang terkait aspek mental itulah yang jadi pengganjal.
"Kami berpikir pada saat penentuan pemain, sepakat untuk mencoba pasangan kombinasi, di mana pasangan tersebut baru pertama kali dipasangkan di ajang internasional," jelas Armand, merujuk pada rekor head-to-head semua wakil ganda campuran Indonesia kalah unggul dari Zheng/Huang.
"Kami melihat mereka (China) ini kan selalu mempelajari semua track record pertandingan, dengan kombinasi baru ini mereka diharapkan sama sekali tidak bisa membaca kita," tambahnya seraya menyayangkan hasil akhir yang belum sesuai harapan.
Dengan kekalahan di perempat final, maka Indonesia dipastikan pulang duluan.
Sebab tak masuk semifinal artinya tak akan mendapat medali dan tidak akan naik podium.
Sekaligus masih harus menahan puasa gelar Piala Sudirman yang terakhir kali dan satu-satunya dijuarai pada edisi pertama, tahun 1989 silam.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar