BOLASPORT.COM - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku salah strategi yang berbalik jadi bumerang usai langsung dipaksa angkat koper pada babak pertama Singapore Open 2023.
Pasangan ganda putra Indonesia nomor satu dunia itu lagi-lagi harus takluk dari Ben Lane/Sean Vendy.
Fajar/Rian kalah dari pasangan non-unggulan asal Inggris itu dalam straight game alias dua gim langsung dengan skor 15-21, 18-21 dalam durasi 42 menit.
Meski Lane/Vendy tercatat memiliki peringkat di bawah Fajar/Rian, di peringkat ke-15, tetapi mereka sampai saat ini menjadi lawan yang menylitkan duo FajRi.
Kekalahan hari ini membuat Fajar/Rian bahkan sudah makin tertinggal dalam catatan head-to-head melawan Lane/Vendy menjadi 1-3.
Dua pertemuan sebelumnya, juara Malaysia Open 2023 itu kandas ketika berlaga di French Open 2022 dan Thailand Open 2022.
Sedangkan satu-satunya kemenangan Fajar/Rian atas Lane/Vendy ialah di perempat final Kejuaraan Dunia 202.
Hasil tersebut mau tak mau bakal semakin menyudutkan Fajar/Rian.
Sebab sejak memenangi gelar bergengsi All England Open 2023, mereka masih belum mampu meraih gelar juara lagi.
Seusai laga, Fajar sendiri mengakui bahwa ia dan Rian kaget dengan Lane/Vendy yang ternyata sangat benar-benar mempersiapkan pertemuan mereka hari ini.
Baca Juga: Singapore Open 2023 - Kekhawatiran Herry IP Terjadi, Fajar/Rian Tersingkir
Taktik lawan pun berjalan lancar, sementara Fajar/Rian justru gagal mengambil alih kendali permainan.
Fajar/Rian terpancing bermain cepat dan terus menyerang, sedangkan Lane/Vendy memilih untuk bertahan lebih dulu sebelum menemukan peluang berbalik menyerang.
Pertahanan rapat dari lawan inilah yang kurang disadari Fajar/Rian, hingga mereka terus terpancing melancarkan serangan bertubi. Ini yang kurang disiapkan oleh mereka.
"Lawan memang bermain lebih baik dan lebih siap. Mereka rupanya sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi kami," ujar Fajar dalam siaran pers PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Mereka main dengan defend yang kuat, baru balik serang."
"Sedangkan kami malah terburu-buru melakukan serangan dan kerap jadi bumerang," imbuhnya.
Salah satu hal yang juga menjadi titik masalah kekalahan Fajar/Rian adalah seringnya mereka terdistraksi oleh taktik lawan ketika telah mendapatkan momentum.
"Lawan memang lebih siap. Apalagi di pertemuan terakhir kami juga menang dan kalah. Lawan bermain lebih berani dan tanpa beban."
"Mereka sanga menyiapkan strategi. Saat kami lagi dapat poin, lawan (meminta) break)," kata Fajar.
Sementara itu, Rian mengaku kecewa dengan kekalahan hari ini.
Apalagi ini adalah kekalahan kedua secara beruntun yang mereka dapatkan setelah pada Malaysia Masters 2023 sebelumnya, Fajar/Rian juga gagal melaju jauh.
"Kami tentu kecewa dengan kekalahan ini," aku Rian.
"Sebelumnya kami juga gagal di Malaysia Masters. Di dua turnamen ini performa kami kurang bagus," ucapnya.
Setelah menderita kekalahan prematur, kini Fajar/Rian ingin bertekad untuk menjalani latihan lebih keras lagi.
Minggu depan akan ada turnamen besar di rumah sendiri, Indonesia Open 2023 dengan level lebih tinggi, Super 1000.
"Setelah kalah, evaluasi untuk bangkit adalah kami harus melakukan latihan yang lebih keras lagi agar hasil di turnamen selanjutnya bisa lebih baik," ucap Fajar bertekad.
"Saya ingin mengembalikan performa dulu, agar bisa lebih fresh dan bisa main lebih baik lagi," imbuhnya.
"Untuk mengadapi kejuaraan selanjutnya, evaluasi kami harus meningkatkan faktor mental, fisik dan juga rasa percaya. Selain itu kami juga harus bisa main lebih enjoy," sahut Rian.
Menelan kekalahan beruntun di awal periode Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 dikhawatirkan bisa memicu kecemasan.
Namun Fajar/Rian menegaskan bahwa mereka tidak terbebani dan akan berjuang untuk hasil lebih baik.
"Kami sebenarnya tidak memikirkan soal turnamen ini menjadi kualifikasi menuju Olimpiade Paris," kata Fajar.
"Kami tidak terbebani, kami hanya ingin performa lebih konsisten dan bisa tampil lebih baik di setiap pertandingan," pungkas Fajar.
Baca Juga: Singapore Open 2023 - 61 Menit Menahan, PV Sindhu Dihajar Juga oleh Ratu Bulu Tangkis Dunia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar