All Indonesia Final pun tercipta dengan Leo/Daniel mengalahkan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, untuk titel World Tour pertama.
Leo/Daniel menjadi satu-satunya pasangan yang mampu melaju ke babak delapan besar. Adapun lima ganda putra Indonesia lainnya tumbang di dua babak awal.
Kejutan terbesar adalah tersingkirnya Fajar/Rian selaku unggulan pertama turnamen di babak awal. Fajar dan Rian diketahui mengalami masalah fisik.
Herry IP mengakui bahwa anak asuhnya tidak tampil maksimal.
"Performa para pemain yang lain, juga lagi tidak bagus di Singapore Open. Setiap pemain atau pasangan memiliki kendalanya yang berbeda dan tidak sama," terangnya.
"Ada kendala cedera, gerakan jadi tidak cepat, ada juga faktor usia, belum konsisten, atau performanya lagi menurun. Ini memang harus dipikir matang, tidak bisa dipaksakan."
Strategi pengiriman pasangan dirasa Herry IP harus lebih matang agar kejadian serupa tidak terulang.
Lebih-lebih hasil bagus kian krusial saat ini karena sedang berlangsungnya periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 sejak Mei lalu hingga April 2024.
"Ke depan, pengaturan pemain untuk dikirim ke berbagai turnamen harus ditinjau. Pengiriman ini harus lebih dimatangkan lagi," tukas Herry.
"Sebab, setiap pemain atau pasangan itu memiliki kondisi yang tidak sama. Harus dilihat bagaimana situasi dan kondisi, juga kepentingannya."
"Kami tidak saja harus mengejar hasil akhir tetapi juga jangan lupakan prosesnya. Masih banyak turnamen di depan."
"Saat kalah, jangan panik dan harus dicari apa penyebabnya. Bila menang, ya disyukuri dan tetap harus dievaluasi."
"Setelah ini, pemain akan tampil ke Indonesia Open. Semoga dengan dukungan penonton, para pemain lebih termotivasi dan lebih bersemangat lagi untuk tampil lebih baik di Jakarta."
"Semoga semua pemain bisa tampil lebih maksimal di Jakarta dan bisa juara," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar