"Tahun lalu saya mengalami banyak cedera, cedera-cedera yang berbeda, sepanjang waktu. Ada hal-hal yang tak pernah saya alami sebelumnya," aku Antonsen.
"Selain itu ada hal-hal di dalam tubuh saya yang tidak saya ketahui sebelumnya, pelajari, dan hadapi untuk bisa tampil dengan fisik dan mental yang kuat di lapangan."
"Sejujurnya, saya mulai ketakutan hanya untuk sekadar bergerak dan bermain badminton karena saya begitu takut untuk cedera lagi dan secara mental ini sulit."
"Jadi saya menghadapinya setiap hari dan mencoba yang terbaik untuk menjadi lebih kuat dan percaya dengan tubuh saya lagi. Ini adalah sebuah kemajuan ke arah yang tepat."
Kemenangan atas Naraoka menjadi sinyal kembalinya level kebugaran Antonsen.
Antonsen dapat meladeni permainan pemain muda yang dikenal ulet ini dalam pertandingan selama 1 jam 21 menit, paling lama di antara laga-laga semifinal lainnya.
Emosi meluap dari kemenangannya sampai membuat Antonsen lupa bahwa Naraoka masih melakukan challenge di poin terakhir gim ketiga.
Antonsen terlanjur melepas bajunya. Namun, juara Indonesia Masters satu kali ini tahu bahwa bola lawannya memang keluar.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar