Anthony menuturkan bahwa dia dapat mengendalikan pertandingan sejak gim pertama.
Hasilnya, pemenang medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini membuat permainan Antonsen menjadi tidak berkembang.
"Memang di awal-awal gim, lawan lebih agresif," terangnya.
"Saya sempat ikut irama lawan dan kurang tenang. Tetapi setelah itu, saya bisa mengembangkan permainan dan lebih leluasa
"Keberhasilan di gim pertama, tentu makin membuat saya bisa lebih tenang. Di gim kedua, permainan saya bisa keluar semua. Saya bisa lebih tenang dan yakin."
Baca Juga: Rekap Final Singapore Open 2023 - Indonesia Punya Ginting dan Kebangkitan Penakluk Marcus/Kevin
Kemenangan ini menjadi ulangan kesuksesan Anthony di tempat yang sama tahun lalu.
Tahun lalu Singapore Open memberikan kenangan manis bagi Anthony ketika berhasil mengakhir paceklik gelar selama dua tahun.
Emosi yang meluap-luap saat akhirnya keluar dari periode sulit sampai diluapkan Anthony dengan membanting raketnya hingga patah.
Akan tetapi, bagi Anthony, gelarnya tahun ini dengan tahun lalu rasanya hampir sama saja.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar