"Perbedaan dengan gelar juara tahun lalu, cuma di perbedaan di lawan saja. Tahun lalu saya lawan Kodai Naraoka," sahutnya.
"Rasanya hampir sama, cuma saya harus tetap menyiapkan strategi yang berbeda. Soal apa tahun ini lebih mudah, rasanya sama saja."
Dengan demikian, Anthony menambah koleksi trofinya menjadi hampir dari semua level BWF World Tour yaitu Super 300, Super 500, Super 750, dan Super 1000.
Secara keseluruhan Anthony telah memenangi enam gelar dari format turnamen sirkuit elite yang dimulai sejak 2018.
Anthony menjuarai China Open 2018 (Super 1000), Indonesia Masters 2018 dan 2020 (Super 500), Singapore Open 2022 (Super 500).
Baca Juga: Hasil Final Singapore Open 2023 - An Se-young Juara Lagi Usai Buat Mati Kutu Akane Yamaguchi
Kemudian Singapore Open 2023 yang naik kelas menjadi Super 750 dan Hylo Open 2022 yang bertaraf Super 300.
Hanya World Tour Finals yang belum berhasil dimenanginya walau sudah dua kali mencapai final di turnamen penutup musim kompetisi.
Anthony jelas belum puas. "Senang bisa juara, tetapi ini tentu bukan pencapaian yang mudah," ujarnya merendah.
"Masih ada yang harus dikejar. Lawan tentu juga banyak masih ingin mengalahkan saya. Masih ada yang harus ditingkatkan."
"Gelar ini saya persembahkan kepada keluarga, mama, papa, PBSI, tim tunggal putra, tim yang selalu latihan bareng sejak di Jakarta."
"Saya juga mengucapkan rasa terima kasih kepada pelatih Irwansyah, Harry Hartono, pelatih tunggal putra, serta pelatih lain di Pelatnas Cipayung."
"Saya hari ini bisa membawa hasil yang positif," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar