"Kejutan" pertama pada Sabtu (16/6/2023) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dibuat oleh Carolina Marin.
Menghadapi Tai Tzu Ying yang sudah dihadapinya 18 kali (10 kalah dan 8 menang), tunggal putri tersukses di Kejuaraan Dunia itu menang 21-18, 21-13.
Marin masih mengandalkan kecepatannya untuk menaklukkan rival yang belum dihadapinya lagi sejak final World Tour Finals yang tertunda pada awal 2021.
"Sangat penting untuk bermain dengan kecepatan tinggi, karena ia sangat bagus dalam melakukan tipuan," kata peraih emas Olimpiade Rio 2016.
"Rasanya luar biasa bisa melawannya setelah tiga tahun. Ketika Anda mencapai perempat final, Anda harus menghadapi pemain top."
"Saya siap untuk pertandingan hari ini dan ingin memberikan yang terbaik," kata pemain yang baru Kamis (15/6/2023) kemarin merayakan ulang tahun ke-30.
"Saya sangat senang bisa mencapai semifinal, tetapi saya lebih senang karena saya melakukan penampilan yang bagus dan inilah cara yang ingin saya lanjutkan."
Jejak Marin diikuti Intanon yang bertanding dalam waktu yang hampir bersamaan dengannya.
Menghadapi pertandingan klasik menghadapi Yamaguchi, juara dunia junior tiga kali dan juara dunia satu kali itu memenangi duel sengit selama 1 jam 13 menit.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, Antaranews.com |
Komentar