Diperlukan tiga gim dan sekali adu setting bagi Si Balerina untuk meredam Yamaguchi hingga akhirnya menang dengan skor 18-21, 25-23, 21-16.
Mental kampiun Indonesia Open 2015 tersebut benar-benar diuji. Akan tetapi, dukungan penuh penonton menambah semangat satu-satunya amunisi Asia Tenggara yang tersisa ini.
"Saya lelah sekali," ungkap Intanon seperti dikutip dari Antaranews.com.
"Tapi saya selalu suka main di Istora karena banyak yang mendukung saya walaupun kepercayaan diri saya sempat turun (usai gim pertama)."
"Tapi entah kenapa saya selalu main baik saat di Istora, ritme bermain dan motivasi saya akhirnya tumbuh lagi."
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2023 - Anti-klimaks Fajar/Rian Saat Tak Berkutik di Tangan Andalan India
Intanon menipiskan selisihnya dengan Yamaguchi dalam rekor pertemuan. Intanon kini telah memenangi 11 dari 24 pertandingannya melawan Yamaguchi.
Marin dan Intanon akan saling berhadapan untuk memperjuangkan final turnamen World Tour Super 1000 mereka setelah sekian lama.
Keduanya belum pernah mencicipi panggung megah itu sejak 2021. Final Super 1000 terakhir Intanon adalah Indonesia Open sedangkan Marin adalah Thailand Open.
Adapun semifinal lain "masih itu-itu saja". Chen Yu Fei dan An Se-young kembali bentrok untuk keempat kalinya tahun ini di babak semifinal atau lebih.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, Antaranews.com |
Komentar