Lob demi lob serang dilancarkan, Apriyani/Fadia kewalahan mengikuti tempo lawan.
"Bersyukur kami bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera, meski hasilnya tidak maksimal. Kami menilai lawan lebih punya banyak pengalaman," ungkap Fadia dikutip BolaSport.com dari Antara.
"Kami kesulitan untuk mendapatkan poin demi poin di laga ini," akunya.
"Harus lebih konsisten dan lebih fokus lagi ke depannya.
Sementara Apriyani, berjanji akan memperbaiki apa yang kurang dari chemistry dia dengan Fadia akhir-akhir ini di lapangan, dalam sejumlah turnamen terakhir yang mereka ikuti.
Sebagai sosok yang lebih senior, Apriyani memang yang dituntut untuk lebih 'ngemong'.
"Terlepas dari hasil di sini, kami akan saling menguatkan lagi satu sama lain. Kami harus menjadi seorang pemenang yang punya mental bertanding sangat baik," ucap Apriyani bertekad.
"Kami akan berproses membenahi beberapa faktor, mulai dari teknik di dalam serta di luar lapangan," tambah pemain 25 tahun itu.
Kegagalan Apriyani/Fadia, memastikan habisnya wakil ganda putri Tanah Air di Indonesia Open 2023.
Sebuah hasil yang tentu tidak diinginkan wakil tuan rumah. Termasuk pelatih ganda putri PP PBSI sendiri, Eng Hian.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar