Eng Hian mengakui bahwa terhentinya Apriyani/Fadia di babak delapan besar, meleset dari target dia.
Mantan partner Flandy Limpele sekaligus peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu menegaskan bahwa hasil kegagalan di Indonesia Open 2023 akan menjadi bahan evaluasi bagi dirinya dan tim ganda putri pelatnas.
"Ke depannya, untuk Apriyani/Fadia, harus lebih mempersiapkan diri lagi, khususnya daya tahan tubuh dan kekuatan," kata Eng Hian soal fisik anak didiknya.
"Hal itu diperlukan untuk lebih bisa menerapkan strategi di lapangan."
"Tentunya untuk Apriyani/Fadia, tidak memenuhi target. Pasti semua merasa kecewa karena hasil ini."
"Ke depannya, akan saya jadikan pembelajaran dari hasil ini dan akan kami evaluasi lagi," jelas pria asal Solo tersebut.
Di sisi lain, pelatih yang akrab disapa Koh Didi itu juga tetap mengapresiasi hasil para pelapis Apriyani/Fadia.
Walau hasilnya masih jauh dari ekspektasi, tetapi ia melihat ada perkembangan positif terutama dari para finalis SEA Games 2023, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspita Sari.
"Untuk pasangan Ana/Tiwi dan Rachel/Trias, sudah terlihat progresnya. Saya cukup senang melihat hal itu, jadi ke depannya tinggal saya lihat prosesnya lagi," ungkap Eng Hian.
"Kalau untuk Ribka/Lanny, mereka belum bisa saya nilai karena berhadapan dengan teman sendiri," ucapnya merujuk pada duel derbi di babak pertama kontra Ana/Tiwi.
"Jadi (kalau mereka) belum bisa saya sampaikan banyak," pungkas Eng Hian.
Baca Juga: Link LIve Streaming Indonesia Open 2023 - Tinggal 2 Wakil, Tuan Rumah di Ujung Tanduk
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar