Hasil buruk saat MotoGP Jerman menjadi buktinya.
Biasanya, GP Jerman adalah salah satu lomba di mana Marquez tetap bisa menang walaupun motornya memble. Namun, akhir pekan lalu Marquez dihadapkan dengan kenyataan pahit.
Alih-alih menjaga hegemoni di lintasan yang telah dimenanginya sebanyak 11 kali sepanjang karier, Marquez keteteran untuk sekadar bersaing di posisi tengah.
Padahal Marquez sudah bertaruh banyak. Berulangkali RC213V memberontak karena dipacu terlalu keras oleh Marquez yang frustrasi kepada kuda besinya sendiri hingga memberi jari tengah.
Lima kali Marquez terjatuh, tiga di antaranya highside di mana dia terlempar dari motornya dan ini termasuk insiden tunggal saat warm-up yang menyebabkan retak pada tulang jarinya.
Baca Juga: Pabrikan Jepang Memang Sedang Krisis, Yamaha dan Honda Makin Terhimpit
Marquez terlihat begitu terpukul saat kecelakaan terakhir. Dinyatakan fit untuk balapan, dia memilih mundur. "Saya belum siap," katanya, dinukil dari Crash.
Mengutip kalimatnya dalam wawancara dengan The Guardian, kali ini sang binatang buas tidak perlu disuruh masuk ke kandang.
"Saat cedera, saya seperti binatang di dalam penjara. Saya bilang ke dokter, 'jika Anda membuka pintunya, saya adalah binatang yang ingin keluar dan saya akan berlari. Jadi jangan buka pintunya sebelum Anda berpikir saya sudah siap.'" |
Eks pembalap Repsol Honda sekaligus juara dunia lima kali, Jorge Lorenzo, melihat Marquez sedih dengan situasi sulit yang sedang dihadapinya.
Dalam analisisnya di DAZN, Lorenzo merasa momen ini adalah momen sulit yang tidak pernah dibayangkan Marquez sebelumnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Theguardian.com, Motorsport.com, hondaracingcorporation.com, Crash.net |
Komentar