Padahal menurut insinyur cerdas berusia 56 itu, dalam melakukan riset dan pengembangan motor, seharusnya feedback dari semua pembalap harus didengarkan dan baru diambil kesimpulan.
"Seringkali, apa yang dikatakan pembalap top, kata sang juara, bukan sesuatu yang benar karena bakatnya bisa menutupi kelemahan motor itu sendiri," ucap Dall'Igna.
"Untuk mengembangkan proyek dengan baik, seharusnya Anda mendengarkan semua suara, semua pembalap," tutur Dall'Igna.
Honda dan Yamaha saat ini terdampar di dasar klasemen.
Mereka menempati dua peringkat terbawah klasemen konstruktor MotoGP 2023, di mana Yamaha menjadi juru kunci.
Belum ada satu pun gelar juara yang diraih oleh Honda maupun Yamaha pada musim ini, hingga paruh pertama yang telah menggulirkan 7 seri balapan.
Baca Juga: Marc Marquez dan Honda Terancam Buntu, Pabrikan Jepang Terlalu Sombong
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | La Stampa, GPOne Italia |
Komentar