"Awal musim benar-benar berbeda dari yang kami harapkan," kata Meregalli kepada Marca dikutip Corsedimoto.
"Karena kami telah melakukan beberapa tes musim dingin yang bagus. Kami puas dengan pekerjaan yang dilakukan di Jepang."
"Namun kami belajar, karena tidak memiliki pengalaman dengan aerodinamika, tidak cukup hanya dengan meningkatkan beban dan kecepatan. Anda harus tahu cara membelokkan motor," ujar Meregalli.
Ya, YZR M1 yang biasanya dikenal memiliki kecepatan saat berada di tikungan atau corner speed justru menjadi biang kerok jebloknya Yamaha musim ini.
M1 tidak bisa berbelok di tikungan, sebuah masalah besar, dan manajer tim Yamaha mengakui bahwa ada keputusan yang tidak direncanakan.
"Saat kami harus menghomologasi paket aero pertama, kami harus kehilangan beberapa kecepatan tertinggi dan kembali ke tahun 2021 untuk mendapatkan penanganan. Itu mengecewakan," ucap Meregalli.
"Kami memiliki tujuan lain. Tidak perlu membicarakan krisis, kami mungkin mengarahkan pengembangan ke arah yang tidak tepat dan kami membayar untuk kurangnya pengalaman dengan aerodinamika. Yang lain memulai lebih awal, kami tertinggal," tuturnya.
Tentunya perubahan diperlukan dengan syarat Quartararo tetap berada di Yamaha untuk membantu pengembangan.
Meregalli menegaskan bahwa aerodinamika adalah bidang yang tertinggal dari pabrik Iwata.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Marca.com, Corsedimoto.com |
Komentar