BOLASPORT.COM - Sulit untuk ditepis bahwa situasi Marc Marquez di Repsol Honda sedang tidak baik-baik saja. Alberto Puig selaku manajer tim pun tidak akan menahan Si Alien jika ingin pindah ke tim lain.
Marquez bak kehilangan taring sebagai pembalap terbaik MotoGP dalam satu dekade terakhir menyusul performa yang kurang kompetitif.
Seharusnya menuai hasil karena fisik yang tidak lagi menghalangi, Marquez malah menghadapi masalah baru dengan motor yang kurang kompetitif.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Bangun dengan Rasa Sakit, Marc Marquez Absen pada MotoGP Belanda 2023
Sejak akhir musim lalu Marquez pun sudah memberi sinyal tidak puas. Ambisinya adalah menjadi juara dan Honda belum berada di level yang diharapkannya.
Pada saat yang sama, Marquez mengingatkan bahwa dia menghormati kontraknya dengan Honda yang baru selesai pada akhir 2024.
Meski demikian, tidak mudah bagi Si Semut dari Cervera untuk menutupi rasa frustrasinya karena hasil baik yang tidak kunjung datang.
Saat terjatuh di tengah balapan MotoGP Italia, Marquez secara spontan menghadap motornya dengan ekspresi tidak percaya.
Kesabaran Marquez kian menipis ketika kehilangan taji saat seri balap kedelapan MotoGP Jerman.
Padahal, Sachsenring dianggap sebagai salah satu lintasan di mana bakat Marquez akan menjadi pembeda terlepas dari kecepatan motornya.
Sayangnya, kali ini motor Honda RC213V bak kepayahan saat diajak berlari. Berkali-kali Marquez hampir terjatuh saat mengejar waktu lap.
Dalam satu kesempatan Marquez bahkan memberikan jari tengah ke arah dasbor motornya yang kebetulan tertanam kamera.
Akan tetapi, tak ada respons dari RC213V.
Si kuda besi bahkan "membanting" Marquez lima kali sampai akhirnya menderita cedera retak tulang rusuk, retak ibu jari tangan, dan pergelangan kaki.
Marquez akhirnya melewatkan dua balapan terakhir. Saat MotoGP Belanda dia mencoba lagi tetapi akhirnya mundur karena rasa sakit tak tertahankan yang disebabkan cedera rusuknya.
Baca Juga: Hasil MotoGP Belanda 2023 - Bagnaia-Bezzecchi 1-2, Binder Dilarang Naik Podium Lagi gegara Penalti
"Jadi sekarang saya punya waktu 1,5 bulan untuk memulihkan semuanya, baik dari segi fisik dan mental," ujar Marquez, dikutip dari Crash.
Perasaan tidak bahagia Marquez dimaklumi oleh Alberto Puig. Honda tak punya alasan lain karena pembalap lainnya juga menderita.
Selain Takaaki Nakagami, tiga pembalap Honda lainnya yaitu Marc Marquez, Joan Mir, dan Alex Rins harus menepi karena cedera.
"Tidak ada satu pembalap pun di planet ini yang senang terjatuh dari motornya," ujar Puig, yang baru saja kehilangan mendiang ayahnya, jelang GP Belanda.
"Dia (Marquez) sangat sadar bahwa motornya tidak bekerja sesuai kebutuhannya. Di sisi lain, dia seorang juara dan dia berjuang. Itulah kenapa dia terjatuh."
Dalam kalimat terkini, Puig merasa bahwa dari Honda sendiri harus mau untuk berbenah jika ingin memulihkan reputasi mereka sebagai pabrikan juara.
Puig menyoroti budaya kerja pabrikan Jepang yang konservatif sebagai salah satu alasan kenapa krisis ini bisa terjadi.
Mantan pembalap itu berharap para insinyur Honda di Jepang bisa mengikuti pendekatan agresif ala pabrikan Eropa dalam pengembangan.
"Semua orang bisa melihat hasilnya setiap hari Minggu," imbuhnya.
Baca Juga: Jelang MotoGP Belanda 2023: Marc Marquez Tak Lagi Binatang Liar, Akal Budinya Lebih Digunakan
Cara pabrikan Eropa, terutama Ducati, lebih berhasil saat ini. Sayang, masih menurut Puig, tidak mudah untuk mengubahnya.
Alhasil, Puig tidak akan menahan Marquez apabila juara dunia delapan kali tersebut mencari tim lain untuk mengejar mimpinya.
"Saya harus berpikir bahwa ya (Marquez akan bertahan) karena kami punya kontrak," sahut Puig.
"Akan tetapi, saya harus bilang semua orang bebas melakukan apa pun yang dia mau, dan Honda bukan perusahaan yang ingin memiliki seseorang yang tidak bahagia di dalamnya."
"Honda sangat menghormati Marc tetapi saya tidak punya bola ajaib," imbuhnya.
Saat in Marquez dihubung-hubungkan dengan KTM. KTM menjadi pabrikan yang paling konsisten menyaingi dominasi Ducati di MotoGP saat ini.
Langkah pabrikan asal Mattighofen membajak teknisi-teknisi dari Ducati dalam beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil.
Dalam perang aerodinamika yang makin krusial mereka juga mendapat bantuan pengetahuan dan sumber daya dari sister team mereka di F1 yaitu Red Bull Racing.
Koneksi Red Bull sebagai sponsor pribadi Marquez dan KTM juga yang menguatkan desas-desus comeback-nya ke pabrikan yang diperkuatnya saat memulai karier di kelas 125cc.
Baca Juga: Bursa Transfer MotoGP - Pesan Bos Ducati ke Jorge Martin: Beri Tahu Kami kalau Yamaha Mulai 'PDKT'
Akan tetapi, Marquez menepis rumor ini. Pembalap berusia 30 tahun itu ingin mengambil waktu untuk menenangkan diri sebelum mengambil langkah berikutnya.
"Saya mengalami momen yang sangat sulit .... Kita tidak bisa memutuskan masa depan atau hal-hal lain saat berada di situasi seperti ini," ujar Marquez.
"Pertama-tama saya harus menenangkan diri, berpikir. Saya harus berbicara dengan orang-orang saya dan berlomba lagi dengan kondisi terbaik."
"Saya seorang pejuang dan akan terus berjuang di semua kondisi, di semua situasi yang akan saya hadapi di masa depan."
"Kalian mengenal saya, saya akan berjuang untuk melakukan yang terbaik, tak peduli bersama tim mana, warna, nama, posisinya. Saya akan tetap selalu berjuang maksimal."
Situasi di dalam KTM sebenarnya juga tidak mudah. Mereka sedang bingung karena kehabisan tempat untuk menampung pembalap binaan mereka.
Selain empat pembalap yang sedang memperkuat tim pabrikan dan satelit mereka di MotoGP, KTM dipusingkan dengan lesatan bocah ajaib, Pedro Acosta, di skuad junior mereka.
Sosok yang talentanya kerap dibanding-bandingkan dengan Marquez tersebut sedang bersinar di Moto2 dengan catatan 4 kemenangan dari 8 lomba musim ini.
Mengutip dari Speedweek, KTM sampai dikabarkan telah meminta satu slot untuk tim satelit di MotoGP hanya demi menampung Acosta.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2023 - Bagnaia Pimpin Paruh Musim Pertama usai GP Belanda, Marquez Terpaut 5 Lomba
Adapun soal Marquez, KTM enggan berbicara lebih jauh walau di sisi lain membuka pintu bagi sang pembalap untuk bergabung.
"Marc bukan subjek yang kami tangani," ujar Manajer Tim KTM, Francesco Guidotti, kepada Sky Sport MotoGP.
"Kami memiliki kolam (pembalap binaan) yang sangat bagus dan memancing dari sana. Saat ini Marquez bukan opsi yang memungkinkan, dia punya kontrak dengan Honda."
"Pada 2025, akan lain ceritanya, baik bagi dia dan untuk semua pembalap yang kontraknya habis," tandasnya secara diplomatis.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar