BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, melemparkan lelucon nakal mengenai rumor masa depan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, pada MotoGP.
Kelanjutan karier Marquez menjadi pembahasan hangat menyusul gestur tidak betah yang ditunjukkannya akhir-akhir ini.
Ketidakpuasan juara dunia delapan kali tersebut terhadap tim yang diperkuatnya saat ini makin menjadi-jadi karena serangkaian hasil buruk.
Baca Juga: Mulai Pasrah, Honda Siap Kehilangan Semuanya di MotoGP 2023?
Bahkan manajer tim Honda, Alberto Puig, mengakui Marquez tidak bahagia dan tidak akan menahan ujung tombak timnya tersebut untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat.
Marquez masih terikat dengan Honda hingga 2024. Akan tetapi, pertanyaannya lebih dari itu. Ke manakah Marquez akan pergi jika jadi meninggalkan tim yang diperkuatnya selama 11 musim itu?
Sebagian kontrak pembalap, utamanya di tim pabrikan, masih berlangsung hingga 2024 sebagaimana siklus dua tahun yang jamak terjadi di MotoGP.
Para petinggi pabrikan rival pun menahan diri untuk membahas Marquez kendati talenta Si Alien disebut-sebut masih menjadi buruan nomor satu di paddock.
Publik pun berandai-andai tentang tim mana yang akan diperkuat Marquez pada musim depan.
Pembahasan ini tak melulu serius tetapi juga diiringi candaan. Satu opsi yang muncul ke permukaan adalah bergabungnya Marquez dengan Mooney VR46.
Skenario ini makin panas setelah turut diramaikan oleh sosok senior di paddock MotoGP yaitu Carlo Pernat.
Pernat membagikan foto rekayasa Marquez dengan seragam Mooney VR46 dan motor Ducati Desmosedici GP berkelir hitam-kuning.
"Ini akan menjadi peristiwa terbesar dalam hidup," tulis pemberi kontrak pertama Rossi di ajang grand prix pada akun Instagramnya, @carlo_pernat_official.
Secara hukum, Marquez masih berpeluang untuk bergabung dengan tim Valentino Rossi.
Kontrak dua pembalap Mooney VR46 yaitu Luca Marini dan Marco Bezzecchi hanya berlaku musim ini meski keduanya digadang-gadang akan tetap bertahan.
Baca Juga: Bos Ducati Sudah Oke, Valentino Rossi Tolong Siapkan Rp 12,5 Miliar untuk Motor Baru Marco Bezzecchi
Pindah ke VR46 juga berpotensi mengangkat performa Marquez karena tim asal Tavullia, Italia, ini didukung oleh Ducati, pabrikan yang sedang mendominasi MotoGP.
Akan tetapi jika mempertimbangkan realita, hampir mustahil bagi Marquez untuk bergabung karena permusuhannya dengan Rossi yang merupakan pemilik tim.
Relasi bagus Rossi dan Marquez rusak karena serangkaian peristiwa yang berpuncak pada Sepang Clash pada MotoGP 2015.
"Marquez ... adalah rival yang hebat dan dia sangat, sangat cepat. Dia salah satu yang terbaik," kata Rossi dalam wawancara dengan BT Sport pada 2021.
"Akan tetapi, dengan Marquez, saya tidak merasa sangat baik dengannya, sulit untuk bertarung dengannya."
"Ya, mungkin butuh 20-30 tahun lagi (untuk memaafkannya, red)," imbuh The Doctor karena gagal melengkapi raihan gelarnya menjadi 10 musim itu.
Sementara itu, jurnalis ternama MotoGP, Simon Patterson, dalam artikelnya di The-Race menulis pindah ke Gresini Racing lebih memungkinkan jika Marquez berniat merapat ke Ducati.
Satu posisi di tim Gresini berpeluang lowong menyusul performa Fabio Di Giannantonio yang masih kurang memuaskan dalam musim keduanya di kelas para raja.
Marquez bisa bergabung dengan adiknya, Alex Marquez, yang lebih dahulu menyelamatkan diri dari Honda musim ini.
Baca Juga: Jalan Keluar Marc Marquez Ditutup Dorna, KTM Tak Direstui Pakai 1 Tempat Tak Bertuan di MotoGP
Kehadiran Marquez bersaudara, dengan total 10 gelar juara dunia di antara mereka, bakal menghadirkan dukungan finansial besar bagi tim yang didukung jenama-jenama asal Indonesia.
Mendapatkan motor pabrikan Ducati dengan biaya sewa 1,5 juta euro (24,5 miliar) lebih banyak pun dirasa tidak akan menjadi masalah besar.
Sayangnya, masih menurut Patterson, opsi paling realistis bagi Marquez justru bertahan di Honda.
Ini lebih memungkinkan daripada skenario lain yaitu pindah ke KTM (peringkat ke-2), Aprilia (ke-3), Gresini (ke-4), Yamaha (ke-5), atau cuti setahun dari MotoGP (ke-6).
Meski begitu, keyakinan Marquez terhadap Honda masih akan ditentukan dalam tes tengah musim MotoGP pada 11 September di Sirkuit Misano, Italia.
Di sana Honda disebut-sebut akan membawa purwarupa dari motor RC213V yang akan dipakai untuk musim depan.
"Jika motornya cukup meningkat sehingga Marquez yakin bisa menggunakan bakatnya yang luar biasa untuk mengatasi kelemahan tersisa, bertahan sungguh akan menjadi opsi paling realistis."
"Meninggalkan Honda tak hanya melibatkan lompatan besar ke situasi yang tidak diketahui."
"Akan tetapi, ini juga melbatkan pengorbanan finansial yang sangat besar, mungkin setidaknya akan menelan biaya 25 juta euro (400 miliar rupiah)."
"Itu adalah uang yang terlalu banyak untuk dikorbankan, dan jika HRC dapat melakukan sesuatu maka kita tidak akan melihat peralihan."
"Akan tetapi, ada kata 'mungkin' yang besar yang melekat padanya," tulis Patterson menutup.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | The-race.com |
Komentar