Dua pabrikan asal Jepang berlabel juara tersebut masih terseok-seok karena kinerja kuda besi mereka yang masih jauh dari harapan.
Diawali dari Honda, mereka masih belum bisa berbuat banyak untuk membantu sang rider andalan Marc Marquez kembali le puncak performa.
Pabrikan asal Tokyo, Jepang itu masih harus bekerja keras dalam mengembangkan performa RC213V agar lebih kompetitif dan ramah dari sebelumnya.
Situasi yang tidak jauh berbeda dialami Yamaha dengan dua amunisi mereka yakni Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Keterbatasan tim berlogo garpu tala itu semakin nyata dalam pengembangan YZR-M1 karena mereka tidak memiliki tim satelit.
Dominasi Ducati dan kesulitan yang dialami Honda dan Yamaha mengundang perhatian dari legenda milik tim Aprilia, Loris Reggiani.
Pria asal Italia tersebut setuju dengan wacana Direktur Olahraga Dorna Sports (promotor MotoGP) Carlos Ezpeleta yang ingin memberikan status konsesi untuk Yamaha dan Honda.
Hal itu untuk meningkatkan daya saing MotoGP yang saat ini didominasi oleh satu pabrikan Ducati meski kedua tim tersebut memiliki sejarah panjang sebelumnya.
Kedua tim tersebut perlu mendapatkan pertolongan dengan memberikan status istimewa berupa konsesi agar lebih leluasa mengembangkan motor yang kompetitif.
Lebih lanjut, Reggiani tak sungkan untuk mengaku tidak senang melihat sebuah tim mendominasi jalannya kompetisi meski tim itu berasal dari negaranya Italia.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar