“Akan tetapi setiap tiga menit, seorang pemain malah jatuh di tanah (sehingga laga terhenti). Pemain nomor 4 dari PSM Makassar, setelah 6 menit di lapangan, enam kali dia jatuh, tetapi nyatanya dia bisa bermain selama 90 menit.”
Akibat situasi yang membuatnya geram pun membuat Thomas Doll menyinggung soal kompetisi di Eropa.
Baca Juga: Persija Selalu Menang Lawan PSM, Thomas Doll Tidak Percaya Statistik
“Di Eropa, kejadian seperti ini tidak bisa terjadi. Kalau mereka keluar terlalu lama (mengulur waktu) mereka bisa kena kartu kuning. Lalu jika hal ini terjadi untuk kedua kalinya, akan dikenakan kartu merah,” tutur Doll.
“Situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa merusak sepak bola. Tidak bisa dipercaya. Saya sangat kecewa dengan sepak bola yang seperti ini. Padahal kita sudah memiliki atmosfer yang luar biasa di stadion. Para suporter beli tiket untuk menyaksikan sepak bola, tetapi mereka (wasit) menghentikan pertandingan setiap tiga menit. Kalian (media) bisa menulis soal hal ini,” ujarnya.
“Situasi seperti ini tidak bisa dibiarkan karena setidaknya ada 10 pemain PSM Makassar yang jatuh (mengulur waktu di lapangan) sehingga kami tidak bisa bermain. Saya bilang begini bukan karena saat itu kami (Persija) tertinggal 1-0, tetapi karena saya mencintai sepak bola.”
“Tapi sikap yang seperti itu membuat kita tidak bisa memainkan sepak bola dengan benar. Ini tidak bagus buat perkembangan sepak bola Indonesia. Semua orang di sini ingin menyaksikan perkembangan sepak bola di Indonesia. Jadi ini sangat disayangkan, saya benar-benar tidak paham.”
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar