Akhirnya pertandingan bisa rusak karena drama tak penting yang ditunjukkan pemain-pemain PSM.
“Saya tidak banyak melakukan protes. Saya hanya bicara dengan wasit bahwa tidak bisa semua pemain terkapar di lapangan sebab hal itu merusak permainan sepak bola."
"Saya berbicara dengan wasit karena bisa saja mereka tidak menyadari hal itu,” ucap Doll.
Dia bahkan menegaskan pertandingan yang terjadi antara Persija vs PSM bukan soal Video Assistant Referee (VAR) lagi.
Menurutnya VAR diterapkan untuk memutuskan adanya offside, penalti, dan yang lainnya.
Perangkat itu tak ada hubungannya dengan pemain yang bergeletakan di tanah karena merasa kesakitan tetapi saat tim medis masuk, mereka berdiri lagi.
“Anda butuh VAR untuk menentukan situasi offside atau memastikan perlu penalti atau tidak, gol atau tidak."
"Itu yang lebih dibutuhkan. Akan tetapi, kalau situasinya seperti sekarang, semua orang di stadion bisa lihat hal ini, semua pemain terduduk di lapangan,” kata Thomas Doll.
Dia mengaku masih bingung dengan situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia ini.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar