Erick tak ingin para pemain mudanya mengalami cedera apabila terlalu dipaksakan.
Pria kelahiran 30 Mei 1970 tersebut tak ingin memaksakan pemain muda yang justru bisa menjadi penyesalan di kemudian hari.
Baca Juga: TC Timnas Indonesia Baru Diikuti 15 Pemain, 11 Nama Belum Datang
Untuk itu, dia tak ingin memberikan beban terlalu berat buat pemain timnas U-23 Indonesia.
“Pemain bisa cedera kalau kita memaksakan mereka bermain di liga dan timnas, apalagi yang umurnya masih 18, 20 tahun."
"Ingat, mereka ketika cedera bisa lebih gawat daripada yang senior, yang umurnya 22-24 tahun ke atas, karena dalam hal fisik masih berkembang,” ucap Erick.
“Hal ini yang harus kami jaga. Ketika ada generasi emas, kita melakukan pemaksaan bertubi-tubi kemudian menyesal di kemudian hari jika banyak pemain yang cedera, terutama yang berusia muda,” tutur pemilik klub sepak bola di Inggris, Oxford United, tersebut.
“Ingat, peraturan liga kita. Liga 1 harus ada pemain U-23, di Liga 2 harus ada pemain U-21."
"Itu apa artinya? Berkesinambungan antara liga dengan timnas. Konsekuensinya? Kalau main di liga dan dipaksa di timnas juga, mereka bisa cedera,” pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar